TURISIAN.com – ASEAN Panji Festival 2023 yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berlangsung di beberapa deaerah.
Dimulai sejak 7 hingga 28 Oktober 2023, event ini akan menyambangi beberapa kota besar.
Tujuan kegiatan festival itu sendiri yakni dalam rangka peringatan enam tahun sejak Naskah Cerita Panji diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO.
Berkolaborasi dengan sembilan negara, festival besar ini merayakan cerita Panji. Sebuah pusaka budaya Nusantara yang telah menyebar ke berbagai negara di Asia Tenggara.
Beberapa kota yang terlibat di acara ini yakni, Yogyakarta, Kediri, Malang, Surabaya, dan Surakarta.
BACA JUGA: Sumbu Filosofi Yogyakarta Masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO
Sementara itu, negara-negara anggota ASEAN yang terlibat meliputi, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Thailand, Filipina, Laos, Vietnam, Singapura. Dan tentu saja Indonesia, hadir dengan kontribusi unik mereka.
Kolaborasi yang Menggetarkan Hati
Sebagai pembukaan festival yang mengagumkan ini, Gedung Laboratorium Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menjadi saksi pertunjukan kolaborasi sembilan negara tersebut.
Dalam kata sambutannya Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengemukakan bahwa event ini terlaksana hasil kolaborasi dari beberapa negara yang cukup lama.
“Selama dua minggu berproses secara bersama-sama dan kemudian membuat karya ini,” katanya.
BACA JUGA: Geopark Ijen Akhirnya Diakui UNESCO, Kini Masuk Jaringan UGG
Menyatukan Variasi Budaya Panji
Cerita Panji, meskipun berakar dari Indonesia, telah menjalar ke berbagai negara di Asia Tenggara. Seperti Thailand, Myanmar, dan Malaysia dalam berbagai bentuk.
Festival ini menjadi platform untuk memperlihatkan ekspresi budaya Panji dalam format yang klasik namun juga modern dan kontemporer.
Ditempat yang sama, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti, menjelaskan kalau Cerita Panji adalah pusaka budaya Nusantara.
BACA JUGA: Geopark Merangin Jambi Mendekati Pengakuan UNESCO Global Geopark
Kemudian, diakui oleh UNESCO sebagai Memory of the World (MoW) pada tahun 2017. Cerita ini mengisahkan kisah cinta antara Raden Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji.
Kisah itu pun telah dipahat dalam relief candi, ditulis dalam naskah kuno, diwujudkan dalam seni pertunjukan. Dan bahkan digunakan sebagai motif dalam batik.
Perayaan Budaya Bersama
Melalui ASEAN Panji Festival 2023, Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN lainnya berusaha untuk merayakan kekayaan budaya Panji sebagai aset bersama.
Dimana selanjutnya, bisa menginspirasi karya-karya baru. Seperti komik, film, dan sastra modern. Cerita Panji telah berkembang sepanjang sejarah dan menjadi milik bersama bangsa-bangsa Asia Tenggara.
Festival ini adalah perwujudan semangat persatuan dan perayaan budaya yang tak terlupakan. ***
