TURISIAN.com – Kapal Mojopahit sepanjang 40 meter akan dibangun sebagai ikon Daya Tari Wisata (DTW) Taman Bahari Mojopahit di Mojokerto, Jawa Timur.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari telah melakukan audiensi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Ika membahas persiapan pelaksanaan pembangunan Wisata Perahu Mojopahit.
Sesuai Perpres 80/2019, pembangunan Wisata Perahu Mojopahit itu akan dikerjakan tahun ini.
“Nantinya di lokasi wisata ini akan ada kapal Mojopahit sepanjang 40 meter. Insya Allah ini kapal sangat besar,”kata Wali Kota Mojokerto seperti dikutip Turisian.com, Senin 30 Januari 2023.
Itulah yang akan menjadi ikon nanti di pinggir Sungai Ngotok yang merupakan anak Sungai Brantas.
BACA JUGA: Ada 254 Event Jawa Timur Siap Meramaikan Tahun 2023
Sebagai informasi, tahun 2023 Kota Mojokerto masuk sebagai salah satu daerah yang menjadi lokasi prioritas (lokpri) yang mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) pariwisata dari pemerintah pusat.
Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini juga menjelaskan bahwa selama ini yang menjadi penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar di Kota Mojokerto adalah sektor UMKM dan ekonomi kreatif.
Ada 10 Ribu UMKM
“Meski tidak punya wisata alam, pertanian, maupun industri. Tapi kita ini jantungnya Mojokerto Raya. Jadi seluruh perhotelan dan sarana prasarana pariwisata ada di Kota Mojokerto semuanya,” katanya.
Hingga saat ini, kata dia, Kota Mojokerto telah memiliki lebih dari 10 ribu UMKM, 3.300 di antaranya merupakan hasil pendampingan masyarakat terdampak COVID-19 melalui program inkubasi wirausaha.
BACA JUGA: Candi Tikus Trowulan, Alternatif Tujuan Wisata di Mojokerto Jawa Timur
Dalam kesempatan ini, Menparekraf Sandiaga Uno menyambut baik rencana pembangunan Wisata Perahu Mojopahit.
Khususnya, di Taman Bahari Mojopahit, Kota Mojokerto seperti yang telah dipaparkan Ning Ita.
“Untuk taman wisata bahari saya rasa cocok juga ada perahunya, nanti coba akan kita lihat bagaimana kami bisa fasilitasi,” katanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian Dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Mojokerto Agung Moeljono mengatakan pariwisata merupakan salah satu dari enam program prioritas pembangunan.
BACA JUGA: Berkunjung ke Pura Maospahit Denpasar yang Unik, Arsitekturnya Gaya Jawa Timur
Wali Kota Mojokerto telah menuangkan dalam RPJMD dan harus dituntaskan di tahun 2023.
“Harapannya tentu ini bisa difungsikan di tahun 2024 dengan memanfaatkan aset pemerintah kota,” kata Agung usai mendampingi Wali Kota dalam forum tersebut.
Termasuk juga pemanfaatan aset BBWS setelah mendapatkan izin pemanfaatan tanggul, bantaran dan Sungai Ngotok dari Kementerian PUPR.
Selain Kota Mojokerto, daerah lain yang juga bersamaan melakukan permohonan audiensi dengan Kemenparekraf. Diantaranya, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Aceh Barat.
Kemudian juga Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Konawe Kepulauan, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dan, Kabupaten Biak Numfor, Serta Kabupaten Berau. ***