TURISIAN.com – Kawasan objek wisata sekitar Semeru Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, di tutup sementara.
Kebijakan ini diambil setelah gunung dengan ketinggian 3.676 meter tersebut memuntahkan Awan Panas Guguran (APG) pada hari Minggu 4 Desember 2022.
Sejak pukul 02.46 WIB, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal. Abu tersebut bergerak ke arah tenggara dan selatan.
Sedangkan tinggi semburan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak Mahameru.
Situasi itu seperti ini membuat sejumlah kawasan wisata di sekitar Gunung Semeru ditutup untuk sementara.
BACA JUGA: Taman Langit Gunung Banyak Kota Batu Ditetapkan Sebagai Shelter Tourism
Belum ada pengumuman resmi mengenai penutupan kawasan wisata. Tapi sejumlah tempat wisata yang belum dibuka dipastikan masih akan terus tutup. Dan, sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Di media sosial, sempat beredar kabar terkait informasi pembukaan kembali jalur pendakian Gunung Semeru. Khususnya, yang akan dilakukan jelang akhir tahun ini atau di awal 2023.
Pasalnya sudah sejak tahun lalu, Gunung Semeru masih menutup jalur pendakian.
Menurut akun Instagram resmi akun BBTN Bromo Tengger Semeru, belum ada keputusan resmi apakah jalur pendakian dan kawasan wisata Gunung Semeru akan dibuka kembali dalam waktu dekat ini.
Hal ini sempat ditanyakan salah seorang warganet. “Kapannnn semeru di bukaaaa😢😢,” tanya pemilik akun @wahyu_key_anjani, melansir akun Instagram, @bbtnbromotenggersemeru, hari ini.
BACA JUGA:Gunung Nglanggeran, Ekowisata Gunung Api Purba dengan Alam nan Indah
“@wahyu_key_anjani Untuk saat ini Gunung Semeru statusnya masih level III Siaga, jadi belum dapat dibuka . untuk info aktivitas vulkanik semeru,” jawab admin akun Instagram tersebut.
Sementara berdasarkan pantauan CCTV Semeru, fenomena APG terus berlangsung hingga Minggu pukul 07.42 WIB dengan jarak luncur bervariasi antara 5 hingga 7 kilometer.
Abu Vulkanik
Berdasarkan laporan Kementerian ESDM, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sumber awan panas guguran itu berasal dari tumpukan di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Saloko.
Sebagai antisipasi dampak risiko dari APG Gunungapi Semeru, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang turun ke lapangan.
BACA JUGA: Terpesona Keindahan Air Terjun Kedung Kandang Gunungkidul
Mereka berkerja melakukan lebih cepat kajinya dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
“Kami sudah berada di pos pantau. APG saat ini masih berlangsung dengan jarak antara 5 sampai 7 kilometer,” oko Sambang, Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang, dalam keterangan tertulisnya
“Pos pantau kita jaraknya kurang lebih 12 kilometer dari puncak,” sambungnya.
Joko menambahkan, berdasarkan pantauan di lapangan bersama tim PVMBG. Abu vulkanik terlihat membumbung tinggi ke atas dan cenderung mengarah ke selatan.
Sebagai antisipasi adanya dampak risiko abu vulkanik, tim BPBD Kabupaten Lumajang juga membagikan masker gratis kepada masyarakat.
“Abu vulkanik mengarah ke selatan, ke Rowo Baung. Di sana sudah ada teman-teman membagikan masker dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” terang Joko terkari objek wisata sekitar Semeru yang mobilitas orang cukup tinggi. ***