KAI Perkuat Komitmen Transportasi Aman dan Inklusif, Perempuan Jadi Prioritas

aman dan inklusif
Aksi petisi anti pelecehan seksual di Stasiun Kereta Gambir, Jakarta. (Foto: Dok.PT KAI)

TURISIAN.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) tampaknya tak ingin main-main dalam menciptakan moda transportasi yang aman dan  inklusif serta ramah bagi semua kalangan.

Pada Selasa, 24 Juni 2025, di Stasiun Gambir, Jakarta, KAI menggelar sosialisasi anti pelecehan seksual.

Langkah ini menjadi bagian dari ikhtiar berkelanjutan untuk memastikan bahwa perempuan dan anak-anak dapat bepergian dengan rasa aman dan nyaman.

Sosialisasi ini digelar berkat kolaborasi antara KAI dan komunitas Indonesian Railway Preservation Society (IRPS). Menghadirkan sejumlah narasumber dari lintas sektor.

“Sosialisasi ini adalah wujud nyata komitmen kami dalam menghadirkan layanan transportasi yang inklusif,” ujar EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiaji, di tengah sesi diskusi.

Hadir pula dalam acara itu Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk DKI Jakarta, Iin Mutmainah.

Termasuk,  Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Sigit Karyono serta psikolog Vivi Ade Cerliana.

Mereka membentangkan isu-isu krusial seputar pelecehan seksual di ruang publik, termasuk dalam moda transportasi massal.

Tak hanya di Jakarta, sosialisasi yang didanai dari program Corporate Social Responsibility (CSR) KAI ini juga menyambangi kota-kota lain. Seperti Surabaya, Cirebon, Jember, hingga Bekasi sepanjang semester pertama 2025.

Pendekatannya melibatkan banyak pihak. Mulai dari pemerintah daerah, aparat penegak hukum, akademisi, psikolog, hingga komunitas pemerhati perempuan dan anak.

Sementara itu, di ranah digital KAI memperkenalkan fitur Female Seat Map dalam aplikasi Access by KAI.

Fitur ini memungkinkan penumpang perempuan memilih kursi berdampingan dengan sesama perempuan.

BACA JUGA: PT KAI Berikan Potongan Harga Tiket Hingga 20 Persen, Datang ke Event Ini

Menuai Pujian

Inovasi ini menuai pujian dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi.

Data KAI menunjukkan tren kepercayaan yang meningkat dari kalangan perempuan. Selama enam bulan pertama tahun ini, sebanyak 23,6 juta pelanggan menggunakan jasa KAI.

Menariknya, 52,3 persen di antaranya adalah penumpang perempuan—angka yang tak hanya mencerminkan besarnya potensi pasar, tetapi juga kepercayaan yang terus tumbuh.

Berbagai fasilitas pendukung pun disediakan untuk menambah kenyamanan:

  • Gerbong khusus perempuan di layanan Commuter Line dan LRT Jabodebek.
  • Pin khusus untuk ibu hamil agar mudah memperoleh kursi prioritas.
  • Ruang laktasi di sejumlah stasiun.
  • Jalur khusus untuk penyandang disabilitas dan ibu hamil.
  • Area bermain anak yang aman dan menyenangkan.

Untuk memperkuat sistem keamanan, KAI Commuter juga telah menerapkan teknologi CCTV Analytic di sejumlah stasiun wilayah Jabodetabek.

Teknologi ini memungkinkan pendeteksian wajah pengguna dan penyusunan basis data. Cara ini dilakukan untuk memudahkan pelacakan pelaku tindak kejahatan yang terekam kamera maupun yang dilaporkan lewat media sosial.

“Kami ingin seluruh pelanggan merasa tenang, terlindungi, dan dihargai selama perjalanan mereka bersama KAI,” ujar Agus.

“Karena di balik setiap tiket, ada harapan dan rasa percaya yang tak boleh kami abaikan, yakni pelayanan yang aman dan inklusif,” ujarnya. ***

Pos terkait