TURISIAN.com – Tokoh publik Muhammad Bahrun Najach bertemu dengan tokoh pariwisata Henry Husada di Magelang, Jawa Tengah, belum lama ini.
Dalam pertemuan tersebut, mereka melakukan diskusi yang membahas berbagai aspek pembangunan daerah. Termasuk, keberagaman dan penguatan ekonomi rakyat melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pertemuan tersebut yang berlangsung penuh ke akraban ini menyoroti pentingnya inklusivitas. Khususnya, dalam pembangunan ekonomi. Serta bagaimana sektor pariwisata dapat berkontribusi bagi pertumbuhan UMKM lokal.
Dalam diskusi tersebut, Muhammad Bahrun Najach menekankan bahwa keberagaman harus menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi dan sosial.
“Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dan keberagaman ini seharusnya menjadi kekuatan kita dalam membangun ekonomi berbasis komunitas,” ujarnya.
BACA JUGA: Kolaborasi Dekranasda Jawa Barat dan Bali, Mendorong UMKM Menuju Pasar Dunia
Sementara itu, Henry Husada, yang dikenal sebagai salah satu pelaku industri pariwisata ternama, menyampaikan bahwa sektor pariwisata dapat menjadi motor penggerak utama. Utamanya, bagi pertumbuhan UMKM.
“Pariwisata yang dikelola dengan baik akan menciptakan peluang bagi pelaku UMKM lokal untuk berkembang. Baik melalui produk kuliner, kerajinan, maupun jasa lainnya,” katanya.
Keduanya sepakat bahwa sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat penting dalam membangun ekosistem yang kondusif bagi UMKM.
Mereka juga membahas kemungkinan kolaborasi untuk memperkuat produk lokal agar lebih berdaya saing, baik di pasar domestik maupun internasional.
Sebagai langkah konkret, mereka mendorong adanya pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM agar dapat meningkatkan kualitas produk dan pemasaran.
Selain itu, pemanfaatan teknologi digital juga menjadi topik utama dalam upaya memperluas jangkauan pasar bagi UMKM.
Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi kerja sama lebih lanjut dalam memperkuat ekonomi rakyat dan membangun masyarakat yang lebih inklusif serta berdaya saing di era globalisasi. ***