Dedi Mulyadi Menangis di Puncak, Alih Fungsi Lahan Kian Mengkhawatirkan

Alih Fungsi Lahan
Petugas kemanan (Satpam ) Hibisch Fantasi Puncak berjaga di pintu masuk wahana baru, pada Semin 16 Desember 2024. (Foto: Turisian.com/dok)

TURISIAN.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tak kuasa menahan air mata menyaksikan sendiri rakusnya alih fungsi lahan.

Matanya berkaca-kaca ketika memandang lahan yang rusak di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Kamis, 6 Maret 2025.

Pemandangan di hadapannya begitu mencengangkan. Dari Eiger Adventure Land di Megamendung. Sebuah destinasi wisata yang masih dalam tahap pembangunan.

Dedi menatap ke arah seberang. Di sana, di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), berdiri bangunan megah yang diduga akan terhubung ke Eiger Adventure Land lewat jembatan gantung.

“Siapa yang memberi izin? Dari sisi regulasi, bisa direkomendasikan untuk dicabut?” ujarnya dengan nada geram saat berbincang dengan petugas Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

Sementara itu, Eiger Adventure Land menjadi satu dari empat lokasi wisata yang disegel pemerintah akibat dugaan pelanggaran alih fungsi lahan.

Sedangkan, Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Bupati Bogor Rudy Susmanto, dan Dedi Mulyadi turun langsung untuk menutup lokasi-lokasi tersebut.

Penyegelan ini dilakukan setelah pemerintah menerima banyak aduan dari masyarakat, serta melihat dampak banjir yang makin mengkhawatirkan.

BACA JUGA: Gubernur Dedi Mulyadi Sebut Perlu Konsep Terpadu Tata Kawasan Wisata Puncak

“Indikasi pelanggaran pidana sudah ada. Kami akan mendalami lebih lanjut,” kata Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq.

Selain Eiger Adventure Land, tiga lokasi lain yang disegel adalah Pabrik Teh Ciliwung di Telaga Saat, Hibisc Fantasy, dan bangunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 Agro Wisata Gunung Mas.

Pemerintah menegaskan, ini baru awal. “Empat hari ini, besok mungkin bertambah lagi,” ujar Zulkifli Hasan.

Hasil kajian sementara menunjukkan bahwa keempat bangunan tersebut berkontribusi besar terhadap banjir yang merugikan masyarakat.

Tak hanya kerugian material, satu nyawa pun melayang akibat bencana ini. ***

Pos terkait