Transformasi Digital Pariwisata, Indonesia.travel Kini Berbenah dengan Wajah Baru

transformasi digital
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana saat tampil dalam diskusi bersama pemimpin redaksi media nasional di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, baru-baru ini. (Foto: Dok.Kemenpar)

TURISIAN.com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus berlari mengejar transformasi digital. Situs indonesia.travel kini memasuki fase pertama pembaruannya.’

Tentu dengan perubahan desain lebih imersif, informatif, dan ramah pengguna. Tak sekadar ganti wajah, situs ini juga dilengkapi fitur baru.

Hal ini guna memperkuat perannya sebagai gerbang utama bagi wisatawan yang ingin menjelajahi Indonesia.

Sementara itu, dalam diskusi bersama pemimpin redaksi media nasional di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, baru-baru ini, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan komitmen Kemenpar dalam merevolusi sektor pariwisata melalui digitalisasi.

“Data dari platform Amadeus menunjukkan hampir satu miliar pencarian tentang Indonesia. Tetapi kunjungan wisatawan mancanegara baru mencapai 13,9 juta pada 2024,” ujarnya.

“Konversinya hanya satu persen. Ini menandakan ada kesenjangan besar antara minat dan realisasi kunjungan,” sambungnya.

Sedangkan, langkah revamping indonesia.travel ini diharapkan bisa mengubah angka-angka itu.

Pada tahap pertama, selain desain ulang, fitur pencarian informasi wisata ditingkatkan. Termasuk digitalisasi Calendar of Events yang kini lebih interaktif.

Namun, ini baru permulaan. Tahap kedua pengembangan akan menghadirkan kecerdasan buatan (AI). Ini untuk menciptakan pengalaman wisata yang lebih personal.

BACA JUGA: Kementerian Ekonomi Kreatif Jajaki Kerjasama dengan Telkomsel, Lakukan Pengembangan Ekosistem Digital

Rekomendasi Perjalanan Pakai AI

“Dengan AI, wisatawan bisa mendapatkan rekomendasi perjalanan sesuai preferensi mereka,” kata Widiyanti.

Teknologi ini diharapkan dapat menyederhanakan perencanaan perjalanan dan meningkatkan kepuasan wisatawan.

Pada tahap akhir, Kemenpar berambisi melakukan digitalisasi pariwisata secara menyeluruh. Pengelolaan data wisatawan, penerapan AI, hingga interaksi digital yang lebih canggih akan dieksplorasi.

“Kami ingin menghadirkan pengalaman wisata yang seamless dan berbasis teknologi mutakhir. Indonesia bukan hanya beradaptasi. Namun, juga menjadi pelopor dalam transformasi digital pariwisata,” ujar Widiyanti.

Digitalisasi, menurutnya, bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan. Generasi Z, yang kini mendominasi 30 persen wisatawan dunia. Memiliki cara berbeda dalam mencari dan mengonsumsi informasi.

Indonesia perlu menjangkau mereka dengan strategi digital yang lebih efektif dan tepat sasaran.

Lebih dari itu, digitalisasi juga memungkinkan kurasi informasi wisata yang lebih baik. Wisatawan dapat mendesain perjalanannya secara lebih personal dan sesuai harapan.

“Akses informasi harus mudah, layanan harus terpercaya. Setelah pulang, pengalaman wisatawan pun bisa diamplifikasi melalui platform digital,” kata Widiyanti.

Dengen demikian akan lebih banyak orang atau wisatawan untuk datang ke Indonesia.

“Ini bukan sekadar teknologi, tapi tentang menciptakan pengalaman wisata yang lebih nyaman, mudah, dan berkesan,” pungkas Widiyanti. ***

Pos terkait