TURISIAN.com – Setelah melewati proses penataan selama sembilan bulan, Stasiun Banyuwangi Kota kembali beroperasi dengan wajah baru.
Peresmian dilakukan pada Jumat, 3 Januari 2025, bertepatan dengan akhir Posko Angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo dan Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Guntur Priambodo, memimpin seremoni di stasiun yang kini tampil modern dengan sentuhan etnik khas Banyuwangi.
“Penataan ini membawa tema Ethnic Vernacular dan modern. Atap stasiun terinspirasi dari Rumah Adat Osing,” ujar Didiek.
Sedangkan elemen modernnya hadir lewat penggunaan material seperti clay material, homogenous tile, serta aksen anyaman rotan sintetis dan batik Gajah Oling
Penataan Stasiun Banyuwangi Kota mencakup pembangunan gedung baru, perluasan area parkir.
Termasuk, pembangunan plaza publik, hingga pengaturan ulang alur penumpang.
Tujuannya jelas: menjadikan stasiun ini ikon baru yang merepresentasikan identitas lokal sekaligus kebanggaan masyarakat Banyuwangi.
Pada tahun 2024, stasiun ini melayani 842.562 penumpang, naik 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Libur Akhir Tahun, Penjualan Tiket Kereta Api Laris Manis, Sudah Terjual 2,9 Juta Tiket
Rute Ketapang-Pasar Senin
Peningkatan signifikan juga terlihat selama periode libur Natal dan Tahun Baru, dengan rata-rata 3.000 penumpang per hari.
Tidak hanya itu, KA Blambangan Ekspres—dengan rute baru dari Ketapang ke Pasar Senen—menjadi primadona.
Hal ini bisa dilihat, dari tingkat okupansi harian hingga 150 persen dari kapasitas.
Pada puncak Angkutan Nataru, angka tersebut bahkan melonjak hingga 245 persen atau 1.019 penumpang sekali jalan.
Di sisi lain, KA Mutiara Timur yang melayani rute Ketapang-Surabaya Pasar Turi turut mempermudah akses wisatawan ke Banyuwangi.
Selama Angkutan Nataru, kereta ini mencatat volume penumpang hingga 113 persen dari kapasitasnya.
“Kami berterima kasih kepada Pemkab Banyuwangi dan seluruh pihak yang mendukung penataan ini,” ungkap Didiek.
“Dengan fasilitas yang kini jauh lebih baik, mari bersama menjaga dan merawat Stasiun Banyuwangi Kota sebagai simbol kebanggaan Banyuwangi,” sambungnya.
Kini, dengan wajah baru yang memadukan tradisi dan modernitas, Stasiun Banyuwangi Kota tak sekadar tempat singgah.
Tetapi juga gerbang budaya yang menyambut siapa saja yang datang ke Bumi Blambangan. ***