TURISIAN.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data terbaru bahwa jumlah pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) pada Juli 2024 mengalami penurunan signifikan.
Meski secara keseluruhan mencapai 598,72 juta perjalanan dalam periode Januari-Juli 2024. Angka ini menunjukkan kenaikan 18,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun, khusus pada Juli, terjadi penurunan 7,46 persen dibandingkan bulan Juni, dengan total pergerakan 77,24 juta perjalanan.
BACA JUGA: Balai Besar TNBTS Larang Wisatawan Dirikan Tenda di Gunung Bromo, Ini Alasannya
Sementara itu, Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, mengungkapkan hal ini dalam forum Weekly Brief with Sandiuno pada Senin, 2 September 2024.
“Meskipun ada penurunan di bulan Juli, jika dilihat dari kacamata tahunan, pergerakan wisnus masih menunjukkan peningkatan dibandingkan 2023,” ujar Nia.
Sedangkan, fokus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam memulihkan sektor pariwisata domestik terbukti. Yakni, melalui upaya mendorong segmen wisatawan nusantara.
Pulau Jawa menjadi pusat pergerakan wisnus sepanjang tahun ini. Hal ini didukung oleh populasi yang tinggi serta infrastruktur transportasi yang memadai, khususnya dengan adanya jaringan tol.
BACA JUGA: Disiasati Pakai Tiket Harian, Destinasi Wisata Venesia tetap Dibanjiri Wisatawan
“Moda transportasi paling banyak digunakan adalah mobil pribadi. Infrastruktur di Pulau Jawa, terutama jalan tol, sangat menunjang mobilitas wisatawan,” jelas Nia.
Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta, Banten, dan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi destinasi favorit wisnus, mencakup 69,93 persen dari total pergerakan.
Di luar Pulau Jawa, Sumatera Utara mendominasi dengan 4,07 persen.
Meski mengalami fluktuasi, sektor pariwisata domestik terus dipacu untuk menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi Indonesia. ***