TURISIAN.com – Libur panjang Hari Raya Idul Adha membawa berkah bagi pariwisata di Bali. Di Daerah Tujuan Wisata (DTW) Ulundanu Beratan, Bedugul, Kabupaten Tabanan, jumlah wisatawan meningkat tajam sekitar 30 persen.
Jumlah ini sangat berbeda dibandingkan hari-hari biasa. Pada Minggu, tercatat 900 wisatawan domestik dan 1000 wisatawan asing mengunjungi kawasan tersebut.
Menurut Humas DTW Ulundanu Beratan, Putu Suarya, pada Senin, jumlah pengunjung naik signifikan dengan 1.500 wisatawan domestik dan 1.000 wisatawan asing.
“Kunjungan ini naik 30 persen dibandingkan dengan 16 Juni,” ujarnya Senin, 17 Juni 2024.
BACA JUGA: Pura Luhur Uluwatu, Wisata Religi Bali dengan Sajian Alam dan Budaya
Wisatawan domestik didominasi oleh pelancong dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sedangkan wisatawan mancanegara sebagian besar berasal dari India dan Australia.
Putu Suarya memperkirakan puncak kunjungan akan terjadi pada 18 Juni, dengan estimasi 2.000 wisatawan domestik.
“Kami memprediksi jumlah wisatawan akan mencapai puncaknya besok,” tambahnya.
Untuk menjaga momentum ini, pihak pengelola DTW Ulundanu Beratan merencanakan Festival Gebogan pada pertengahan Juli.
BACA JUGA: Para Peselancar Dunia Bakal Bertarung Seru di Rip Curl Cup Bali Wanita
Seni Budaya Bali
Festival ini akan menampilkan pagelaran seni budaya Bali, melibatkan 20 Banjar Desa Adat.
“Kami berharap festival ini dapat mendongkrak kunjungan wisatawan lebih lanjut,” kata Suarya.
Terkait maraknya perilaku kurang baik dari sejumlah wisatawan asing di Bali, Putu Suarya menjelaskan bahwa pengelola telah menugaskan 10 petugas keamanan.
BACA JUGA: Tempat Nonton Tari Kecak di Bali, Dimana Saja Ya?
Mereka ditugaskan, untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan barang bawaan serta kondisi para wisatawan saat tiba di DTW Ulundanu Beratan.
“Jika ada turis yang mabuk, kami tidak akan membiarkan mereka masuk,” tegasnya.
Petugas keamanan juga ditugaskan untuk mengawasi pergerakan wisatawan dari pintu masuk hingga ke dalam kawasan DTW Ulundanu Beratan.
“Sampai saat ini belum ada turis asing yang berulah di Bedugul. Kami berharap tidak akan terjadi hal buruk yang dapat mencoreng nama pariwisata Bali,” pungkas Suarya. ***