TMII ‘Haramkan’ Konser Musik Berbau Politik Menjelang Pemilu 2024

Konser Musik Berbau Politik
Direktur Utama TMII Claudia Ingkiriwang bersama para penari tradisional. (Instagram/@claudiaingkiriwang)

TURISIAN.com – Pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menegaskan akan melarang semua aktivitas konser musik berbau politik dan SARA. Penyertaan ini muncul ditengah ramainya  gelaran Xindrome Music 2024.

Sementara itu Claudia Ingkiriwang, Direktur Utama TMII, dengan lugas menyatakan bahwa semua konser musik yang diadakan di sana harus terbebas dari unsur kampanye, politik, dan SARA.

“Semua acara yang digelar di TMII itu tidak ada unsur kampanye, politik, dan SARA. Itu tidak boleh, karena itu menjadi batasan kita,” kata Claudia  usai jumpa pers terkait pergelaran musik Xindrome Music 2024 di TMII, Jakarta Timur, Jumat, 12 Januari 2024.

BACA JUGA: Kabar Seru dari TMII, Pengunjung Dijemput Gratis Lho

Menurut Clauda, batasan semua konser itu harus menjunjung tinggi dua hal tadi, yakni politik dan SARA.

Pernyataan Claudia ini merespon kehadiran salah satu musisi ternama yang tampil di acara tersebut. Yakni Charly Van Houten, yang juga mencalonkan diri sebagai calon legislatif (caleg) di Pileg 2024.

Badan Pengawas Pemilu

“Kalau ditemukan ada kampanye di konser musik berbau politik, kita turunkan langsung. Kita sudah briefing bahwa ini benar-benar buat menetralisir kepala kita, kita ingin rileks,”tegasnya.

BACA JUGA: HUT PSMTI Berlangsung di TMII, Hadirkan Seni dan Budaya Nusantara

“Kita juga di sini tidak ingin yang muatannya itu kan. Kita pembelajaran budaya, seni dan sebagainya. Dari awal sudah kita warning,” sambungnya.

Claudia menegaskan bahwa meskipun pemilu telah berlalu, kebijakan melarang konser musik bermuatan politis dan SARA tetap berlaku di TMII.

BACA JUGA: Atraksi Air Mancur TMII, Libatkan 300 Drone yang Menari-nari di Udara

Pihaknya bahkan tidak menutup kemungkinan pemantauan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terhadap konser musik yang dijadwalkan pada Sabtu, 27 Januari.

“Kita tidak membatasi (Bawaslu hadir). TMII tetap menjaga netralitas. Kuota tempat bisa menampung 10 ribu pengunjung. Fasilitas kesehatan ada, karena ada klinik disini, kita siapkan ambulan dan sebagainya,” ungkapnya.

Keputusan ini merupakan bentuk komitmen TMII untuk tetap menjadi wadah pembelajaran budaya dan seni. Dengan, tanpa terlibat dalam ranah politik yang dapat merusak suasana harmonis di antara pengunjung. ***

Pos terkait