Festival Kesenian Yogyakarta, Tak Sekedar Panggung Seni dan Budaya

Festival Kesenian Yogyakarta
Salah satu tim peserta seni yang tampil di Festival Kesenian Yogyakarta atau FKY 2023. (Instagram/@yohanariris)

TURISIAN.com – Rangkaian kegiatan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) tahun 2023 mendapatkan apresiasi dari  dari berbagai kalangan.

Tak terkecuali juga datang daru Staf Ahli Bupati Bantul Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yus Warseno.

Ia mengemukakan bahwa event ini bukan saja sebagai panggung penting dalam pelestarian warisan budaya. Tetapi juga mampu memberikan efek ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Acara spektakuler ini sendiri digelar di empat kabupaten/kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk Kabupaten Bantul.

“FKY bukan hanya hiburan semata,” ujar Yus Warseno, Minggu 15 Oktober 2023.

BACA JUGA: Kementerian Perhubungan Sediakan Rute di KSPN Yogyakarta

“Ini adalah panggung inspirasi dan apresiasi, menghidupkan kembali keindahan seni dan budaya yang telah menghiasi sejarah panjang peradaban manusia,” sambunyanya saat berkunjung ke Bantuk.

Yus Warseno menekankan pentingnya kekayaan seni dan budaya sebagai elemen tak terpisahkan dari identitas masyarakat Bantul.

Cerminan Jati Diri

Bagi masyarakatnya, seni dan budaya adalah cerminan jati diri, dan melalui Festival Kesenian Yogyakarta, mereka dapat terus melestarikan dan merayakannya.

“Seni bukan hanya manifestasi kreativitas. Tapi juga merupakan alat kuat dalam membentuk karakter. Mengekspresikan identitas, dan menjadi perekat sosial bagi masyarakat,” tandasnya.

BACA JUGA: HUT PSMTI Berlangsung di TMII, Hadirkan Seni dan Budaya Nusantara

Sebagaimana diketahui, FKY telah menjadi agenda rutin setiap tahun di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan empat kabupaten (Kulon Progo, Gunungkidul, Bantul, Sleman) beserta Kota Yogyakarta secara bergiliran menjadi tuan rumah.

Pada tahun 2023, Kulon Progo memiliki kehormatan menjadi pusat FKY dengan tema “Kembul Mumbul.”

Meskipun pusat utama berada di Kulon Progo, beberapa rangkaian acara FKY juga diselenggarakan di daerah lain.  Seperti yang terjadi di Lapangan Wijirejo, Kecamatan Pandak, Bantul, pada tanggal 13 Oktober.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Bantul, Nugroho Eko Setyanto, menjelaskan jika  kegiatan FKY di Pandak Bantul mencakup beragam atraksi.

BACA JUGA: Pengen Gratis Masuk ke Bentara Budaya Art Gallery? Ikuti Cara Ini

Mulai, dari bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), tarian tradisional, karawitan, Reog Keprajuritan, Gejog Lesung, Dolanan Anak, hingga puncak acara kethoprak.

“FKY adalah bagian tak terpisahkan dari kalender budaya tahunan di DIY,” kata Nugroho.

Pihaknya berharap perhelatan seni budaya ini akan memberikan manfaat bagi semua yang terlibar di dalamnya. Disamping juga untuk  semakin mendekatkan masyarakat pada budaya lokal.

Sedangkan tema “Kembul-Mumbul” dalam FKY 2023 memberikan pesan kuat tentang ketahanan pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan tema ini harapannya bisa para seniman dan masyarakat bisa lebih mencintai dan memahami pentingnya budaya daerah mereka. ***

Pos terkait