Kawasan Malioboro Yogyakarta Kembali Menggeliat, Sudah Penuh Wisatatan

Kawasan Malioboro Yogyakarta
Kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta sakarang kembali menggeliat. Ini setelah PPKM di cabut. Foto: Dok. iStock

TURISIAN.com – Sempat sepi, kawasan Malioboro Yogyakarta kini kembali menggeliat. Para wisatawan mulai berdatangan dan memadai destinasi favorit tersebut.

Unit Pelaksana Teknis Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta Ekwanto  mengatakan aktivitas wisata di kawasan Malioboro menunjukkan geliat yang semakin baik untuk pulih.

Sehingga kondisinya sekarang hampir sama dengan sebelum pandemi COVID-19.

“Bisa dikatakan kondisi saat ini sudah semakin baik. Sudah mulai normal. Aau hampir sama seperti kondisi sebelum pandemi COVID-19. Mudah-mudahan, kondisi seperti ini bisa terus terjaga,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta Ekwanto di Yogyakarta, Minggu 5 Februari 2023.

BACA JUGA: Pameran Pariwisata Indonesia, UMKM, dan Festival Kuliner Ramaikan ATF 2023 Yogyakarta

Menurut dia, rata-rata kunjungan wisatawan di kawasan Malioboro bisa mencapai 5.000 orang per hari hingga 10.000 orang per hari.

Bahkan  saat akhir pekan dengan sekitar 4.000 hingga 6.000 di antaranya mengunjungi Teras Malioboro 1 dan 2.

Teras Malioboro 1 dan 2 adalah lokasi relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang dulu berjualan di sepanjang pedestrian Jalan Malioboro Yogyakarta.

Jumlah kunjungan wisata akan meningkat saat di kawasan Malioboro diselenggarakan berbagai kegiatan seperti Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) yang belum lama ini diselenggarakan.

BACA JUGA: Komplek Pagelaran Keraton Yogyakarta Ditutup, Ini Penjelasannya

“Banyaknya kegiatan di Malioboro, seperti PBTY dan kegiatan lain semakin meningkatkan keramaian di Malioboro. Ini patut disyukuri karena akan menjadi berkah bagi semua pelaku usaha di kawasan tersebut,” katanya.

Sedangkan sebelum pandemi COVID-19, rata-rata kunjungan wisatawan di Malioboro bisa mencapai sekitar 15.000 saat akhir pekan.

Peningkatan Kunjungan

“Namun demikian, kondisi di sepanjang Januari hingga awal Februari ini menunjukkan indikasi yang positif dan bisa membawa optimisme untuk seluruh pelaku usaha di kawasan tersebut,” katanya.

Keramaian di kawasan Malioboro, lanjut Ekwanto, juga tidak hanya terjadi saat akhir pekan. Tetapi peningkatan kunjungan wisatawan mulai terasa sejak pertengahan pekan.

BACA JUGA: Kemenparekraf Gelar Travel Exchange (TRAVEX), Agenda ATF 2023 di Yogyakarta

Atau sejak Rabu ditandai dengan mulai padatnya sejumlah tempat khusus parkir di seputar Malioboro oleh rombongan wisatawan yang datang menggunakan bus pariwisata.

Selain membidik pasar untuk wisatawan domestik, Ekwanto juga berharap kunjungan wisatawan mancanegara juga perlahan akan semakin pulih.

Terlebih saat ini juga diselenggarakan kegiatan ASEAN Tourism Forum yang dipusatkan di DIY.

“Salah satu agendanya adalah kunjungan ke kawasan Gumaton (Tugu Malioboro Keraton),” ungkapnya.

BACA JUGA : Jurug Gedhe, Objek Air Terjun yang Menawan di Gunungkidul Yogyakarta

“Mudah-mudahan, perwakilan dari negara peserta ATF bisa menyampaikan bahwa Yogyakarta sangat layak dan harus menjadi salah satu destinasi wisata yang dikunjungi turis mancanegara,” sambungnya.

Sebelumnya, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menargetkan kunjungan wisatawan pada 2023 sebanyak 1,8 juta wisatawan.

Target ini bukan tanpa alasanya. Setidaknya, dengan mempertimbangkan berbagai dinamika kondisi seperti kondisi pandemi dan perubahan situasi ekonomi global.

Sedangkan pada 2022, total kunjungan wisatawan mencapai 7,4 juta orang. ***

Sumber: Antaranews

Pos terkait