Bukit Senja, Menjadi Wisata Alternatif karena Murah, Ini Lokasinya

Bukit Senja
Para milineal berbondong-bondong mendatangi Bukit Senja di Perumahan Bukit Diponegoro, Kota Semarang untuk menikmati sunset. (Instagram/@senjadiponegoro's profile picture senjadiponegoro)

TURISIAN.com – Masyarakat Kota Semarang kini memiliki wisata alternatif. Namanya, Bukit Senja dengan menawarkan hamparan perbukitan nan hijau.

Pengunjung cukup dengan membayar Rp2.000 bisa menikmati pemandangan senja dengan pernak-pernik siluet langit yang berwarna jingga.

Terletak di dekat Perumahan Bukit Diponegoro Semarang, awalnya lahan tersebut merupakan tanah terbengkalai milik PT Bumi Mega Jaya, PT Waskita, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Ditemui di lokasi, baru-baru ini Kusnan, warga Perumahan Bukit Diponegoro menjelaskan bahwa warga perumahan bersama Karang Taruna kemudian berinisiatif mengelola lahan itu menjadi destinasi wisata.

BACA JUGA: Rekomendasi Tempat Nongkrong di Semarang, Coba Datang ke 3 Kafe Ini

“Lahan ini awalnya dipakai TNI, lalu kami sebagai warga perumahan merasakan efek positif dan negatifnya,” katanya.

“Selanjutnya, kami sebagai warga perumahan (Bukit Diponegoro) merasa harus menata tempat yang termasuk wilayah perumahan kami,” sambung Kusnan.

Bahkan, Kusnan pula mengaku yang memberikan ide nama Bukit Senja untuk tempat tersebut karena pemandangannya yang indah.

BACA JUGA: Kampung Melayu Semarang Digarap Serius Sebagai Objek Wisata Alternatif

Terutama, saat dinikmati pada sore hingga senja hari sehingga banyak menarik bagi anak muda datang ke sini.

Sejak dibuka 10 bulan lalu, kini semakin banyak orang datang ke tempat itu. Sehingga membantu warga sekitar meningkatkan perekonomian dengan berjualan.

Kusnan bersama karang taruna mengelola parkir.

“Setelah dikelola lebih banyak positifnya bagi warga. Contohnya seperti lapak yang ada di sekitar lokasi, ini semua milik warga sekitar perumahan (Bukit Diponegoro) sehingga mereka bisa mendapat penghasilan dari tempat ini,” ujarnya. ***

Sumber: Antaranews

Pos terkait