TURISIAN.com – Pengelola Gunung Pangrango ‘blacklist’ pendaki. Ada sembilan orang yang dimasukan ke dalam daftar hitam atau blacklist hingga dua tahun ke depan.
Kebijakan ini dikeluarkan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGGP) selaku pengelola karena mereka mendapati ke-9 orang pendaki diketahui naik ke Gunung Gede-Pangrango tanpa izin.
Padahal, kondisi pendakian ditutup sementara untuk umum sejak 22 November 2022 pasca-gempa Cianjur, Senin 21 Novemver 2022 lalu
“Mereka dikenakan sanksi blacklist selama dua tahun, tidak diizinkan naik ke Gunung Gede dan Pangrango,” kata Kepala Balai Besar TNGGP Sapto Aji Prabowo dalam keterangan resminya, pekan lalu.
BACA JUGA: Berwisata ke Kota Kembang, Coba Naik Kereta Api Bogor-Bandung, Ini Sensasinya
Hal itu bermula ketika Personil Resort PTN Gunung Putri mendapatkan laporan anak perempuan hilang bersama empat temannya.
Mereka dikabarkan belum turun dari Gunung Gede-Pangrango. Padahal, pendakian gunung dalam kondisi ditutup sementara.
Resort PTN Gunung Putri kemudian langsung melakukan pengumpulan informasi di sekitar Resort Gunung Putri.
Selama penelusuran, mereka bersama TNI menemukan kendaraan roda empat yang diparkirkan di Basecamp Dinasty Gunung Putri.
BACA JUGA: Jembatan Gantung Situgunung, Tidak Sekedar Memacu Adrenalin
Diketahui kendaraan tersebut milik pendaki tanpa izin dengan total sembilan orang, terdiri dari empat laki-laki dan lima perempuan.
Ketika dilakukan upaya evakuasi, mereka ternyata turun melalui jalur Cibodas dan telah sampai di Resort Cibodas sore hari (26/1/2023) dengan selamat.
Sembilan pendaki ilegal ini pun dikenakan sanksi “blacklist” selama dua tahun dan tidak diizinkan naik ke Gunung Gede dan Pangrango.
BACA JUGA: 7 Gunung di Pulau Jawa yang Aman untuk Pendaki Pemula
Penutupan Gunung Gede-Pangrango
Sebagai informasi, pendakian ke Gunung Gede dan Gunung Pangrango saat ini masih belum dibuka.
Jalur pendakian Gunung Gede-Pangrango memang telah ditutup sementara setelah terjadinya gempa bumi yang melanda wilayah Cianjur pada Senin (21/11/2022).
Sapto mengatakan, ada sejumlah pertimbangan mengapa jalur pendakian belum dibuka.
Termasuk di antaranya karena faktor cuaca, serta masih memantau kejadian paska gempa dengan studi geohazard dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi.
“Pada saat pendakian ditutup, secara tidak langsung juga memberikan kesempatan alam dan kehidupan liar untuk bebas tanpa gangguan manusia,” tutupnya. ***