TURISIAN.com – Sebuah event seni budaya dengan balutan tema Festival Semarang Rumah (k)Ita (SRK) akan digelar pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah.
Festival Semarang Rumah (k)Ita ini sekaligus untuk mengangkat potensi seni dan kreativitas. Tepatnya, bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wing Wiyarso di Semarang, Rabu 18 Januari 2023, menyebutkan festival SRK berlangsung 21-22 Januari 2023.
Lokasinya di mBulu Creative Hub, Pasar Bulu, Semarang.
“Saat ini sudah terdapat 20 tenant yang akan menyemarakkan launching Semarang Rumah (k)Ita. Mulai dari produk lokal kriya, kuliner, fesyen, lukisan, hingga seni pertunjukan,” kata Wing.
BACA JUGA: Kota Lama Semarang Dapat Pujian Duta Besar Inggris, Apa Katanya?
Festival yang menjadi wadah, sekaligus ruang pamer bagi seni budaya, ekonomi kreatif, dan UMKM Kota Semarang tersebut gratis. Dan terbuka untuk masyarakat umum.
Tak hanya seni pertunjukan, kata dia, ada juga Wayang on the Street, pemutaran film sineas lokal, fashion show, musik keroncong hingga live musik selama 2 hari berturut-turut.
Musik ambyaran bersama Hendra Kumbara pada digelar Sabtu (21/1) dan performa Roy Jeconiah (mantan vokalis grup band Boomerang) pada Minggu (22/1) mendatang.
BACA JUGA: Masjid Agung Jawa Tengah Kota Semarang dengan Arsitektur yang Megah
Kalender Event
Pada saat yang sama juga akan diluncurkan kalender event Kota Semarang tahun 2023, logo HUT ke-476 Kota Semarang, serta launching dan pertunjukan para musisi lokal.
Khususnya, mereka yang tergabung dalam Komunitas Suara Ratan, komunitas yang menjadi wadah bagi musisi, seniman dan band indi, lokal dan jalanan untuk berekspresi.
“Dengan berbagai capaian serta keberhasilan yang diraih Kota Semarang diakui kota ini sebagai rumah yang aman, nyaman, dann kondusif. Sehingga mendongkrak potensi yang ada termasuk dari sisi pariwisata,” kata Wing.
BACA JUGA: Yuk Main dan Seru-seruan di Taman Wisata Kopeng Semarang!
Wing mengungkapkan bahwa Kota Semarang dengan segala potensinya akan menjadi “jujugan” (lokasi kunjungan). Yang mana, membuat orang kangen untuk berkunjung kembali ke Kota Semarang.
Ke depan, festival tersebut akan digelar secara rutin dengan terus melakukan evaluasi serta penyempurnaan acara.
Termasuk sarana prasarana sehingga mampu membuka jalan berkembangnya budaya lokal dan potensi kreatif Kota Semarang. ***
Sumber: Antaranews