Parade Gong Gebyar Bakal Digelar dengan Format Mebarung, Seperti apa itu?

Parade Gong Kebyar
Salah satu penampilan seni tari khas Bali. (Instagram/@Foto bidkes_disbudbll

TURISIAN.com – Parade Gong Kebyar Anak-Anak dan Wanita menjadi salah satu upaya agar kesenian tradisional Bali tersebut tetap lestari.

Event yang akan digelar pada 17-18 Desember 2022 di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar tersebut bakal berlangsung dengan format mebarung.

“Parade gong kebyar ini merupakan wahana pembinaan dan pelestarian dari semua kesenian gong kebyar yang telah berkembang di wilayah Kota Denpasar,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara di Denpasar, Rabu 7 Desember 2022.

Selain itu, ujar dia, gong kebyar merupakan ajang kreatif para seniman tari dan karawitan Bali khususnya di Kota Denpasar.

BACA JUGA: 5 Aktivitas Seru dan Edukatif di Desa Wisata Mas, Ubud, Bali

Ajang parade pada tahun ini akan menampilkan sekaaa (kelompok kesenian-red) gong kebyar anak-anak dan gong kebyar wanita.

Terutama, yang ada pada empat kecamatan di Kota Denpasar. Materi parade dari karya-karya tabuh dan tari, baik yang sudah ada ataupun hasil ciptaan para seniman.

Tabuh Kreasi Kekebyaran

Sementara itu, Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan Kota Denpasar I Wayan Narta menambahkan parade gong kebyar ini nantinya peserta parade tampil secara bergiliran dengan urutan materi yang telah disepakati.

Ia menegaskan, semua pemain (penari dan penabuh) tidak diperkenankan mengikuti lebih dari satu sekaa (kelompok seni) dalam parade kali ini. Dan lebih mengedepankan unsur pembinaan.

Materi yang dibawakan yakni Tabuh Kreasi Kekebyaran/Pepanggulan yang sudah ada dan/atau dibuat baru serta tari bebas kecuali tari Maskot Sekar Jempiring.

BACA JUGA: Event The Japan Festival Udayana di Bali Mampu Hadirkan 4.000 Pengunjung

Sedangkan untuk umur peserta gong kebyar anak-anak adalah 15 tahun ke bawah atau maksimal kelas IX. Sedangkan untuk kategori umur peserta gong kebyar wanita dibebaskan menyesuaikan dengan estetika pementasan.

Narta mengemukakan, aspek pengamatan meliputi ide gagasan, tema sajian, kematangan teknik penyajian, koreografi/komposisi, kreativitas.

Dilanjutkan,  dengan keutuhan materi, keharmonisan, tata pemanggungan, dan ekspresi penampilan.

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini, semua sekaa peserta parade diberikan dana pembinaan masing-masing sebesar Rp30 juta dan piagam penghargaan.

Sedangkan bagi dua peserta penampilan terbaik yaitu satu sekaa gong kebyar anak-anak. Dan satu sekaa gong kebyar wanita berdasarkan hasil keputusan tim pengamat.

Setelah itu, akan diberikan tambahan dana pembinaan berupa uang masing-masing sebesar Rp8 juta dipotong pajak. ***

Sumber: Antaranews

Pos terkait