TURISIAN.com – Berlibur ke Purworejo, Jawa Tengah Sobat Turisian wajib mencicipi Kue Lompong. Camilan manis ini tergolong jajanan tradisional yang mudah kalian temukan di daerah Kutoarjo dan Purworejo.
Harga kue khas Purworejo ini bervariasi dan sangat terjangkau. Mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 6.000 per biji. Yang menjadi ciri khas camilan ini, bisa Sobat Turisian kenali dari warnanya. Kebanyakan kue tradisional berwarna hijau atau merah, kue ini justru berwarna hitam. Dengan citarasa yang manis, gurih, dan kenyal.
Rasa manis kue lompong berasal dari isian kacang tanah yang sudah melalui proses sangrai, tumbuk, serta taburan bumbu. Namun kue khas Purworejo makin istimewa, karena kini isiannya sudah bervariasi. Ada yang berbahan kacang hijau, keju, cokelat, dan lainnya.
Kemudian tekstur kenyal dan rasa gurih berasal dari campuran sejumlah bahan dasar, meliputi tepung ketan, tepung merang, gula jawa, atau gula pasir. Sejumlah bahan ini membalut isian kue yang manis.
Dalam penyajiannya, kue lompong berbalut klaras alias daun pisang yang sudah kering dengan ikatan tali. Penggunaan daun pisang kering ternyata membuat kue ini semakin khas, baik dari segi rasa maupun aroma.
Baca juga: Museum Tosan Aji Purworejo Simpan Ribuan Koleksi Pusaka
Untuk warna hitamnya berasal dari pewarna alami yaitu merang. Merang merupakan bekas tangkai padi yang sudah kering lalu dibakar hingga berwarna hitam. Kemudian mengayaknya dan menyaringnya agar menjadi bubuk abu yang halus. Bahan dasar ini juga biasanya berguna untuk membuat dawet ireng yang terkenal juga di Purworejo dan Kutoarjo.
Proses Pembuatan Kue Lompong Purworejo
Cara membuat kue lompong pun terbilang mudah dan sederhana. Langkah pertama, menyiapkan bahan dasar seperti campuran tepung ketan, abu merang, gula pasir, garam, serta bumbu dasar sederhana. Sejumlah bahan ini lalu diuleni memakai air gula hingga mendapatkan tekstur padat dan kenyal sesuai keinginan.
Di masa dahulu, adonan kue khas Purworejo menggunakan santan dan gula jawa. Namun, penggunaan santan ternyata tidak bisa membuat kue ini bisa bertahan lama. Solusinya, penggunaan santan berganti dengan minyak.
Setelah proses menguleni adonan usai, baru bisa mempersiapkan bahan untuk isiannya. Jika ingin membuat kue lompong yang khas, maka isiannya adalah kacang tanah. Namun bila mau membuat versi modern dapat menggantinya dengan keju, cokelat, selai, kacang hijau, dan lainnya.
Kacang tanah tersebut harus menyangrainya terlebih dahulu lalu bersihkan dari kulit halusnya dan haluskan. Untuk proses penghalusan, bisa dengan cara menumbuk, giling, dan blender, tergantung tingkat kehalusan yang kalian inginkan. Jangan lupa untuk menambah sejumlah bumbu seperti gula pasir atau gula jawa dan garam untuk mendapatkan rasa gurih. Kemudian aduk hingga rata.
Baca juga: Ragam Wisata Kuliner di Sepanjang Jalur Pantura yang Wajib Kalian Coba
Berikutnya memasukkan isian tersebut ke dalam adonan kue lompong yang telah siap. Lalu bungkus dengan daun pisang kering dan mengikatnya. Jika tak punya tali akar, bisa ganti dengan tali biasa. Setelah membungkus dengan rapi, kukus kue ini selama kurang lebih dari dua jam.
Karakter kue tradisional khas Purworejo ini tidak mudah basi dan bisa menyimpannya dalam waktu yang cukup lama. Kue akan mengering dan keras. Namun jangan khawatir, bisa juga mengukus kembali kue lompong ini dan rasanya masih akan tetap sama.*
Sumber & Foto: visitjawatengah