TURISIAN.com – Mengandeng kelompok sadar wisata (Pokdarwis) kawasan Adat Ammatoa Kajang didorong menjadi ikon wisata budaya Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Program strategis ini diinisiasi oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bulukumba.
“Wisata Ammatoa Kajang sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki ciri budaya khas. Ini tentu harapannya ke depan menjadi bagian program strategis Dispapora. Dengan menggandeng berbagai pihak termasuk Pokdarwis,” kata Kepala Dispapora Bulukumba, H Muhammad Daud Kahal menanggapi potensi wisata budaya di Bulukumba, seperti dikutip Turisian.com dari Antaranews, Sabtu malam 8 Oktober 2022.
Menurut dia, semua pihak dapat membantu agar kawasan adat Ammaotoa Kajang lebih terkenal. Baik oleh wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
BACA JUGA: 7 Wisata Terbaik di Sulawesi Selatan, Dijamin Lupa Pulang Deh!
Dengan keunikan budaya dan pola hidup tradisional yang masih terjaga hingga saat ini. Kawasan ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Ciri Khas Berbusana Kain Hitam
Salah satu yang mengundang daya tarik yakni komunitas masyarakat adat Ammatoa Kajang dengan ciri khas berbusana kain hitam.
Mereka tidak menggunakan benda-benda inovasi teknologi. Namun sampai saat ini tetap eksis dengan kearifan lokal yang dipegang teguh.
“Keteguhannya dalam memelihara adat budaya yang masih tradisional jauh dari kesan modern, menjadi nilai jual tersendiri untuk wisata budaya di Bulukumba,” kata Daud.
Meski diakui, Bulukumba kaya dengan potensi wisata diantaranya terdapat wisata bawah laut, wisata pantai, wisata religi, wisata pegunungan, wisata kuliner dan sebagainya.
BACA JUGA: Cantiknya Pesona Alam Pantai One Mopute di Buton Selatan
Khusus wisata budaya Ammatoa Kajang, lanjut dia, kawasan adat Ammatoa Kajang ini sudah terkenal sampai luar negeri.
Hal itu diakui oleh salah seorang pengujung asal Prancis Louis Alexander yang didampingi teman media sosialnya asal Bali, Nyoman Adiana.
Menurut dia, sudah lama merencanakan mengunjungi kawasan adat Ammatoa Kajang. Yang mana daerah ini terkenal dengan budaya dan kearifan lokalnya menjaga lingkungan.
Namun karena pandemi COVID-19 sempat terhalang.
“Sekarang sudah bisa berwisata lagi, jadi disempatkan ke kawasan adat Ammatoa Kajang setelah dari Bali,” katanya. ***