TURISIAN.com – Sedikitnya 20 peserta Bogor Historical Walk (BHW), Sabtu pagi 2 Juli 2022, melakukan “perjalanan sejarah” dengan tema, De Hospital Weg.
Seperti biasanya, kegiatan Walking Tour ini pemandunya Ramadhian Fadillah (39)—yang juga pendiri BHW.
Titik kumpul pada Alun-alun depan Stasiun Kota Bogor atau orang menyebutkanya Taman Topi. Sebelum memulai perjalanan ke beberapa tempat peninggalan bersejarah, peserta mendapatkan penjelasan dari Ramadhan.
Pria yang akrab dengan sapa kang Ian ini didampingi Teh Leni—yang juga salah satu pendiri BHW.
“Ketika itu Belanda dengan VOC-nya mendirikan tempat tinggal Kota Batavia (Jakarta). Nah, karena suasananya panas, banyak nyamuk. Tamu-tamu yang datang menginap baru bisa tidur menjelang, subuh pagi hari,” kata Ian memulai narasinya.
BACA JUGA: Ada Resto Yang Lagi Ngehits di Kota Bogor, Apa Itu?
Dari sinilah, Gubernur Jenderal Baron Gustav Wilhelm van Imhoff, yang mendirikan bangunan tersebut, mencoba mencari kota baru.
“Ketemulah Kota Bogor sini,” ujar Ian.
Baron van Imhoof sendiri adalah gubernur jenderal Hindia Belanda pada periode 1743-1750.
Setelah memberikan beberapa penjelasan, peserta pun memulai menyusuri banguna-bangunan heritage yang ada di Kota Bandung.
Mulai dari Gedung Pengadilan 1920-an yang saat ini dikenal dengan Jalan Pengadilan. Termasuk saat ini berdiri rumah sakit TNI Angkatan Darat, RS Salak.
BACA JUGA: Inilah Finisher Pertama Ajang Gowes ZTZ 2022 Bogor – Bandung, Tempuh Jarak 121 Km
Sejarah Berdirinya BHW
Bogor Historical Walk pagi tadi merupakan acara ke sekian kalinya. Acara jalan-jalan sejarah itu biasanya digelar setiap dua pekan dalam satu bulan. Namun tidak berjalan lancar karena pandemi Covid-19 merebak pada tahun 2019 hingga 2021.
Kang Ian ingat betul, awal mula dirinya mendirikan komunitas jalan-jalan Bogor Historical Walk karena antusiasme orang yang tertarik dengan tempat-tempat bersejarah di Kota Bogor.
“Awalnya dulu saya ngasuh anak. Jalan-jalan kalau weekend. Mengenalkan bangunan dan sejarahnya. Lama-lama beberapa teman ikut. Dari situ temannya mengajak temannya lagi. Akhirnya banyak yang usul, kenapa nggak dibuka (open trip jalan-jalan sejarah-Red)?,” terangnya.
BACA JUGA: Mengenal Lebih Dalam Wisata Kota Tua Bersama Jakarta Heritage Trails
Karena banyak peminatnya,ia akhirnya berani membuka acara jalan-jalan sejarah Kota Bogor. Kemudian, diberi nama Bogor Historical Walk. Inspirasi konsepnya dia temukan saat bertugas di Dubai, kota terpadat di Uni Emirat Arab.
“Konsepnya simpel. Bagaimana mengenalkan sejarah supaya lebih mudah dipahami dan menyenangkan, serta bisa diikuti oleh semua kalangan,” jelasnya.
Kang Ian yakin, sejarah harus bisa untuk semua dan harus menyenangkan. Itulah kenapa, sebelum open trip, ia bersama koleganya akan mengunjungi lebih dulu tempat-tempat yang nanti dikunjungi.
BACA JUGA: Wali Kota Bima Arya Lepas Peserta Ciliwung Couple Ride, Apa Pesannya?
Selain itu, agar kegiatan yang dibentuknya lebih menarik, dia akan mencari ide dan rute baru.
“Semua (panitia) riset bareng. Semua punya kontribusi,” tukasnya.
Sejak itu, tak menyangka, jika ide awal yang hanya untuk mengenalkan sejarah kepada anak-anaknya menjadi banyak peminat.
Itu kadang membuat dia dan tim kewalahan. Tidak jarang peserta langsung membludak saat informasi rencana jalan-jalan sejarahnya dibuka di media sosial. ****