Inilah Ende, Kota Penuh Sejarah Tempat Lahirnya Pancasila!

Ende Kota Pancasila
Rumah Pengasingan Soekarno di Ende NTT. (Source: indonesia.travel)

TURISIAN.com – Tepat hari ini tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memeringati Hari Lahirnya Pancasila. Tapi mungkin belum banyak Sobat Turisian yang tahu kota lahirnya Dasar Negara Republik Indonesia ini ada di mana. Jawabannya adalah Ende, salah satu kota di Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga mendapat julukan Kota Pancasila.

Kota Ende selama ini mungkin hanya terkenal sebagai tempat pengasingan Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, saat masa penjajahan Belanda. Namun lebih dari itu, saat pengasingan tersebut Bung Karno merumuskan Pancasila.

Kala itu, Bung Karno bersama dengan sang istri, Inggit Garnasih; anak angkatnya, Ratna Djuami dan Kartika; serta mertuanya yang bernama Ibu Amsi, diasingkan ke Kota Ende oleh Belanda. Mulai dari tanggal 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938.

Berada di tempat pengasingan membuat Bung Karno lebih berpikir jernih tentang banyak hal. Mulai dari mempelajari agama Islam lebih mendalam, belajar tentang pluralisme, hingga melakukan kegiatan melukis, maupun menulis drama pementasan.

Di samping itu, Soekarno juga suka merenung selama berjam-jam di sebuah taman di Kota Ende. Tepat di bawah pohon sukun yang rindang. Hasil dari renungan di bawah pohon sukun inilah, lahir tiap butir nilai kehidupan dalam Pancasila yang menjadi Dasar Negara Republik Indonesia. Itulah mengapa, Kota Ende kerap disebut juga sebagai “Kota Pancasila”.

Taman Renungan Bung Karno di Kota Ende

Tempat perenungan Soekarno tersebut, kini terkenal dengan nama Taman Renungan Bung Karno atau Taman Renungan Pancasila. Bahkan sekarang menjadi salah satu destinasi wisata sejarah unggulan di Kota Ende.

Di taman yang berlokasi di Kelurahan Rukun Lima ini, terdapat patung Bung Karno sedang duduk merenung di bawah pohon sukun sambil memandang ke arah laut. Namun pohon sukun yang ada sekarang bukanlah pohon asli yang selalu menemani Soekarno merenung selama masa pengasingan.

Baca juga: Tiga Tempat Wisata di Alor NTT yang Bikin Betah dengan Sajian Ragam Aktivitas Seru

Pohon yang tenar sebagai “Pohon Pancasila” tersebut merupakan pohon sukun yang baru ditanam pada 1981. Sebab, pohon yang asli pada kala itu sudah tumbang sejak 1960.

Tak jauh dari Taman Renungan Pancasila Ende ini, Sobat Turisian juga bisa mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno. Alamnatnya di Jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, NTT.

Kondisi rumah yang menjadi tempat tinggal Soekarno selama masa pengasingan ini masih terawat sangat baik hingga sekarang. Saat berkunjung ke sini, Sobat Turisian bisa melihat langsung ranjang, lemari, biola, lampu minyak, peralatan masak dan makan. Hingga lukisan karya Bung Karno yang terpajang di dinding rumah ini.

Tempat Wisata di Kota Ende, NTT

Di luar Taman Renungan Pancasila dan Rumah Pengasingan Bung Karno, Kota Pancasila juga memiliki tempat wisata yang tidak kalah menarik. Salah satunya, Danau Kelimutu atau sering disebut sebagai Danau Tiga Warna.

Terletak di Gunung Kelimutu, danau tersebut memiliki tiga buah danau dengan warna air yang dapat berubah seiring berjalannya waktu. Menurut kepercayaan warga setempat, setiap warna air dari danau ini memiliki makna serta kekuatan alam tersendiri.

Makna yang pertama, danau berwarna biru atau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai yang dipercaya sebagai tempat berkumpul arwah orang yang meninggal di usia muda. Kedua, air berwarna merah atau Tiwu Ata Polo) merupakan tempat berkumpul arwah orang yang berbuat jahat selama hidup. Terakhir, air danau berwarna putih atau Tiwu Ata Mbupu sebagai tempat leluhur yang meninggal saat tua.

Destinasi wisata berikutnya, selain Danau Kelimutu, Sobat Turisian juga bisa berkunjung ke salah satu pantai yang tidak jauh dari pusat Kota Ende, yaitu Pantai Mbu’u. Daya tarik pantai ini berupa pasir pantai hitam lembut dan pemandangan matahari terbit terbaik. Dengan latar gunung serta lautan yang eksotis.

Baca juga: Menjelajah TWA Ruteng NTT untuk Menikmati Keindahan Danau Ranamese

Jika Sobat Turisian ingin mengenal lebih dalam Kota Ende, Sobat Turisian bisa mempir ke Kampung Adat Wologai. Konon, usia kampung adat ini lebih dari 800 tahun. Keunikan dari Kampung Adat Wologai, terletak pada arsitektur bangunan berbentuk kerucut dan eksterior bangunan berupa ukir-ukiran mengisahkan keseharian masyarakat adat setempat.*

 

 

 

Sumber: Kemenparekraf

Pos terkait