TURISIAN.com – Ketika pulang berlibur dari Yogyakarta, pasti Sobat Turisian akan membeli bakpia sebagai oleh-oleh. Nah jika nanti liburan atau berkunjung lagi ke Kota Gudeg ini, Sobat Turisian wajib mencicipi dan membeli oleh-oleh kue khas lainnya, yaitu banjar dan ukel asal Kota Gede, Jogja.
Tekstur camilan kue khas ini, renyah, empuk, dan bercita rasa manis. Terbuat dari perpaduan tepung, gula asli, telur, santan, dan garam. Tentunya tanpa bahan pengawet sehingga aman dikonsumsi siapa pun.
Bahan tepung itulah yang membedakan banjar dan ukel dengan aneka kuliner khas Jogja lainnya. Seperti kipo, yangko, maupun legomoro yang berbahan dasar ketan.
Keberadaan jajanan tradisional asli Yogyakarta tersebut, sudah ada sejak 1960 dengan resep sederhana dan rasa otentik. Namun kini seiring zaman, kedua kue ini sudah banyak inovasi dengan menghadirkan varian baru rasa coklat dan kacang.
Biasanya, masyarakat setempat menyajikan kue banjar dan ukel saat ada tamu di rumah ataupun ketika ada acara penting. Menyantap camilan ini sangat nikmat bersama segelas minuman hangat, seperti kopi atau teh.
Baca juga: Kue Kembang Waru, Jajanan Tradisional Yogyakarta yang Melegenda
Pada dasarnya banjar dan ukel merupakan kue yang sama dan pembuatannya pun sama juga. Hanya berbeda pada saat sentuhan akhirnya. Ukel merupakan kue banjar yang telah diberi taburan gula halus, sedangkan banjar tanpa taburan gula atau lebih orisinil.
Proses Pembuatan Banjar dan Ukel
Prosesnya membuatnya cukup sederhana, mencampurkan tepung bersama garam, gula, serta telur sampai rata. Lalu masukan santan sambil diaduk sampai adonan bisa dipulung. Selanjutnya ambil adonan seperlunya, pilin hingga menjadi berukuran sekitar 8 cm, serta bentuk adonan seperti angka 8. Jika sudah selesai berbentuk 8, masukan adonan pada minyak dingin di atas wajan.
Kemudian barulah api kompor nyalakan cukup kecil saja, diamkan hingga minyak panas. JIka kue sudah mengembang mulai aduk pelan-pelan agar panasnya merata, masak sampai kue setengah matang.
Berikutnya pindahkan lagi ke wajan yang berisi minyak panas. Goreng terus-menerus sampai matang dan warnanya agak kuning keemasan, angkat, dan tiriskan. Siap menyantapnya deh, Sobat Turisian!
Sementara pembuatan ukel sama persisi, hanya ada tambahan campuran gula. Cara membuat campuran ini, masak air serta gula di atas api yang berukuran sedang. Masak hingga mengental serta merambat. Terakhir, masukan kue banjar ke dalam adonan gula dan aduk sampai kering, angkat serta hidangkan.
Buat Sobat Turisian yang penasaran dengan kelezatan dua camilan Jogja tersebut, bisa dengan mudah membelinya di Pasar Legi Kotagede Yogyakarta. Terutama hari Legi (penanggalan Jawa) yang merupakan hari pasarannya.
Baca juga: Rekomendasi 8 Kuliner Malam di Yogyakarta
Camilan ukel dan banjar pun dapat menjadi salah satu alternatif oleh-oleh khas Yogyakarta selain bakpia. Keduanya mampu bertahan lama hingga 15 hari. Jadi amana saat membawanya pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga*
Sumber & Foto: Dispar Kota Yogyakarta