Mengenal Batik Tiga Negeri Khas Lasem, Padukan Tiga Budaya Berbeda

Batik Tiga Negeri Lasem
Batik Tiga Negeri Khas Lasem

TURISIAN.com – Batik sudah diakui menjadi warisan budaya Indonesia. Keberadaan batik khas setiap daerah cukup beragam di Nusantara ini. Salah satunya Batik Tiga Negeri khas Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Ciri khas Batik Tiga Negeri dari Lasem tampak pada motif dan warnanya. Inilah yang menjadi pembeda batik ini dengan batik jenis lainnya di Pulau Jawa. Dari segi motif, batik Lasem memiliki motif yang lebih kompleks. Memadukan motif batik pedalaman dari Solo dan Yogyakarta, dengan motif pesisiran atau yang berasal dari Pekalongan dan Cirebon.

Keistimewaan batik Lasem yang sudah melegenda ini merupakan hasil akulturasi dari tiga budaya. Batik Tiga Negeri merepresentasikan tiga budaya besar yang sangat berpengaruh di Lasem, yaitu budaya Tionghoa, Belanda, dan Jawa.

Baca juga: Melihat dari Dekat Situs Perahu Kuno Punjulharjo Rembang, Berasal dari Abad ke 7

Hasil akulturasi tersebut, terlihat pada warna kain Batik Tiga Negeri yang didominasi warna merah yang terinspirasi budaya Tionghoa. Kemudian warna biru indigo yang merupakan khas Belanda, serta warna coklat soga khas Jawa.

Sejarah Batik Tiga Negeri Lasem

Adanya akulturasi tiga budaya pada batik Lasem ini merupakan pengaruh dari sejarah Lasem pada abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Pada periode itu, Lasem menjadi tempat persinggahan etnis Tionghoa yang datang dari pesisir pantai selatan Cina.

Hal tersebut begitu tampak juga pada pola-pola dari Batik Tiga Negeri Lasem. Pola-pola ini hadir sekitar abad ke-15. Putri Campa, istri Bi Nang Un, seorang anggota ekspedisi Cheng Ho yang memperkenalkannya.

Seiring zaman, batik menjadi industri yang paling maju di Lasem setelah bisnis candu. Puncak kejayaannya pada era tahun 1860-an, saat itu banyak sekali etnis Tionghoa yang mendirikan bisnis Batik Tiga Negeri.

Baca juga: Belajar dan Belanja Aneka Batik di Desa Wisata Batik Masaran Sragen

Namun sekarang,  banyak produsen Batik Tiga Negeri yang sudah tidak beroperasi. Hanya ada beberapa rumah batik yang tetap konsisten memproduksi Batik Tiga Negeri. Seperti Rumah Batik Nyah Kiok, Rumah Batik Maranatha, Rumah Batik Lumintu, dan Rumah Batik Kidang Mas.*

 

 

Sumber & Foto: indonesia.travel

 

Pos terkait