Es Pleret, Blitar
Kudapan ini merupakan makanan berbuka puasa khas masyarakat Blitar, Jawa Timur. Es Pleret menjadi minuman manis penyegar dahaga. Minuman takjil buka puasa ini, berbahan dasar santan, gula, dan kue basah berwarna merah-putih yang disebut pleret.
Pleret tersebut terbuat dari campuran tepung kanji dan tepung beras berisi gula merah cair. Sehingga saat digigit akan menghadirkan rasa manis dan gurih yang meleleh di mulut. Ada juga cendol dan potongan serabi yang menjadi bahan tambahan dalam es pleret.
Bubur Kampiun, Bukittinggi
Makanan khas Ramadan yang satu ini juga sudah cukup populer di masyarakat Indonesia. Asalnya dari Bukittinggi, Sumatera Barat. Bubur Kampiun memiliki komposisi bahan yang komplet, tak kalah dari nasi padang.
Bubur khas Minangkabau ini, merupakan campuran ketan putih yang dikukus, bubur kacang hijau, bubur ketan hitam, bubur sumsum. Lalu ada lagi bubur candil dan kolak ubi atau pisang yang berkumpul dalam satu mangkuk penuh.
Selain menjadi takjil buka puasa andalan di setiap Ramadan, di tempat asalnya bubur kampiun juga menjadi menu sarapan masyarakat lokal. Ada banyak varian bubur kampiun yang mencampurkan aneka jenis topping lain ke dalamnya, seperti lupis ketan putih dan bubur delima.
Kolak Biji Salak, Jakarta
Nah kalau yang ini menjadi takjil buka puasa yang umum dan mudah menemukannya di setiap daerah saat Ramadan. Namun masyarakat Betawi sebagai daerah asal kudapan ini memiliki ciri khas ikonik yang menjadi pembeda dengan kolak pada umumnya.
Baca juga: 13 Kutipan Tentang Ramadhan untuk Caption Foto Liburan di Instagram
Kolak biji salak khas Betawi ini, tidak memakai biji buah salak asli sama sekali. Melainkan hanya perumpamaan dari olahan ubi jalar dan tepung tapioka yang berbentuk bulat-bulat kecil mirip biji salak.
Sajian khas Ramadan tersebut, mudah membuatnya karena hanya membutuhkan bahan-bahan sederhana. Seperti ubi jalar, tepung tapioka, santan, daun pandan, dan gula.
Jalakotek, Majalengka
Bagi pecinta gorengan saat berbuka puasa, jalakotek jadi takjil Ramadan yang patut mencobanya. Panganan khas Ramadan ini berasal dari Majalengka, Jawa Barat. Berbahan dasar tepung tapioka. Sobat Turisian akan mudah menemukan kuliner ini di sepanjang pinggir jalan kota Majalengka selama Ramadan.