Segarnya Toge Panyabungan, Minuman Buka Puasa Khas Mandailing Natal

Toge Panyabungan
Toge Panyabungan. (dok. Kemdikbud)

TURISIAN.com – Bulan puasa Ramadan tinggal hitungan hari, Sobat Turisian pasti sudah banyak yang membayangkan serunya bulan puasa. Termasuk aneka makanan untuk berbuka puasa, dari kue, gorengan, hingga minuman segar. Nah, di Mandailing Natal, Sumatera Utara, ada satu jenis minuman khas Ramadan yang unik, dikenal dengan nama Toge Panyabungan.

Dari namanya saja sudah terdengar agak unik, minuman tapi namanya toge, kayak sayur. Toge Panyabungan sendiri merupakan sebuah minuman manis menyegarkan yang sama sekali tak ada bahan sayuran taoge. Minuman ini sudah menjadi sajian tradisi saat berbuka puasa dan mudah menemuinya saat Ramadan.

Dikutip dari laman indonesia.go.id, sejumlah pedagang toge panyabungan biasanya banyak berjualan di sekitaran Masjid Raya Panyabungan. Tepatnya di Pasar Lama, Jalan Keliling, Mandailing Natal.

Umumnya, masyarakat setempat menikmati minuman khas ini dalam keadaan hangat. Namun berbeda jika di Medan, lebih menyukai sajian buka puasa ini dalam kondisi dingin dengan tambahan es batu.

Baca juga: 13 Kutipan Tentang Ramadhan untuk Caption Foto Liburan di Instagram

Asal-usul nama toge panyabungan hingga kini memang belum menemukan referensi pasti. Minuman ini menjadi populer karena namanya yang terdengar membingungkan, hingga membuat banyak orang penasaran untuk mencoba.

Sepintas tampilan minuman khas Mandailing Natal tersebut, mirip es campur atau es cendol. Perbedaannya, minuman toge ini ada aneka campuran makanan di dalamnya. Tak hanya ada santan, gula aren cair, dan cendol. Tapi juga terdapat ketan merah, ketan biasa, tape, candil, dan lupis yang menambah kelezatannya.

Pembuatan Toge Panyabungan

Proses pembuatannya minuman ini terbilang cukup lama. Dari pagi sudah mempersiapkan bahan berupa pulut dan ketan hitam untuk mengukusnya menjadi lupis. Tak ketinggalan adonan untuk menjadi bubur candil, serta adonan tepung beras dengan ekstraksi daun pandan sebagai bahan cendol.

Kebanyakan para pedagang toge panyabungan pun masih mempertahankan pengolahanan secara tradisional di tungku kayu bakar. PerPaduan pulut putih, ketan hitam, bulatan candil, dan cendol dimasak dan mencampurnya dengan kuah santan serta gula aren.

Baca juga: Mengenal Candi Muara Takus, Tertua di Tanah Sumatera

Bagi Sobat Turisian penyuka minuman segar untuk berbuka puasa, bisa menambahkan es pada minuman tersebut. Namun tanpa es pun toge panyabungan tak kalah nikmat untuk dijadikan menu santap berbuka.*

 

Pos terkait