Jawa Barat Bersiap Menyambut Lonjakan Signifikan Wisatawan di Libur Nataru

Lonjakan Wisatawan
Exit Tol Pasteur, Kota Bandung mulai dipadati kendaraan Rabu petang, 24 Desember 2025. (Foto: Turisian.com/Adisas)

TURISIAN.com – Jawa Barat kembali bersiap menghadapi lonjakan signifikan wisatawan pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat memprediksi pergerakan orang akan meningkat signifikan.

Hal ini seiring tingginya mobilitas masyarakat untuk keperluan ibadah Natal maupun rekreasi keluarga.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Jawa Barat, pergerakan kendaraan selama periode libur panjang tersebut diperkirakan mencapai 21,5 juta unit.

“Angka ini mencerminkan besarnya arus wisatawan yang masuk dan bergerak di wilayah Jawa Barat. Terutama dari kawasan Jabodetabek dan Jawa Tengah,” kata Iendra Sofyan ketika dihubungi Turisian.com, Rabu 24 Desember 2025.

Sementara Iendra mengemukakan  dari sisi transportasi udara, dua bandara utama di Jawa Barat yakni  Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati belum sepenuhnya bisa diandalkan untuk menopang arus kunjungan wisatawan.

Kondisi ini dinilai masih membatasi potensi wisata berbasis penerbangan. Meski dibukanya kembali penerbangan ke Husein Sastranegara diharapkan dapat menambah pergerakan orang dari wilayah Jawa Tengah.

“Tanpa dukungan maksimal jalur udara, kereta api dan jalan tol tetap menjadi tulang punggung mobilitas wisatawan ke Jawa Barat,” tandasnya.

Pemerintah daerah bersama instansi teknis dan pengelola transportasi telah melakukan berbagai persiapan.

Termasuk rapat koordinasi lintas sektor untuk mengantisipasi lonjakan arus kendaraan dan penumpang.

BACA JUGA: Libur Nataru, Destinasi Wisata di Jawa Barat Diserbu Pengunjung, Mendekati 100 Ribu Orang

Promosi Digital

Pantai Batukaras di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat diperkirakan akan mengalami lonjakan wisatawan memasuki Libur Natal 2025 dan tahun baru 2026. (Foto: Turisian.com/Adisas)

Sedangkan untuk menjaga minat wisatawan tetap tinggi, Disparbud Jawa Barat mengandalkan promosi digital. Serta penguatan kesiapan destinasi melalui lembaga pengelola dan mitra pendukung.

Pada momentum Nataru ini, promosi difokuskan pada wisatawan domestik.

Baik individu maupun rombongan keluarga, dengan ragam destinasi yang ditawarkan mulai dari wisata alam, buatan, hingga budaya.

Kedekatan geografis Jawa Barat dengan Jakarta dan sekitarnya juga terus dimanfaatkan melalui strategi wisata jarak dekat atau short getaway.

Pendekatan ini dinilai relevan dengan karakter wisatawan yang ingin berlibur singkat tanpa harus menempuh perjalanan jauh.

Pada bagian lain, koordinasi intensif juga dilakukan dengan pemerintah kabupaten dan kota.

Terutama untuk menyiapkan destinasi unggulan yang rawan kepadatan seperti Puncak, Lembang, Pangandaran, dan Ciwidey.

Rapat koordinasi melibatkan pemerintah pusat, daerah, serta lintas sektor guna memastikan kesiapan destinasi selama puncak libur.

Dari sisi keamanan dan kenyamanan, pengawasan serta monitoring lapangan akan dilakukan sejak tahap persiapan hingga pelaksanaan libur Nataru.

Pemerintah daerah juga menyiapkan langkah mitigasi dengan berkoordinasi bersama BPBD, BMKG, dan kepolisian.

Langkah ini diambilk untuk mengantisipasi lonjakan signifikan wisatawan dan kepadatan ekstrem maupun potensi cuaca buruk.

Pengelola Taman Rekreasi

Sejumlah kabupaten dan kota, bersama pengelola taman rekreasi, turut menyiapkan berbagai acara dan atraksi sebagai magnet wisata, meski sebagian besar bersifat lokal.

Sementara itu, pelaku usaha pariwisata—mulai dari hotel, restoran, hingga pengelola destinasi—dilibatkan aktif dalam skema persiapan tahunan yang telah menjadi agenda rutin.

Di tengah persaingan antar daerah tujuan wisata, Jawa Barat menekankan keunggulan pada kesiapan infrastruktur serta kelengkapan destinasi.

Sektor pariwisata pun diharapkan kembali memberi kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah. Terutama pada lapangan usaha akomodasi, makan-minum, transportasi, hingga komunikasi.

Menutup persiapan Nataru, Disparbud Jawa Barat mengimbau wisatawan untuk merencanakan perjalanan dengan matang.

Jangan lupa juga memantau informasi kepadatan dan cuaca, mencatat nomor penting, mempersiapkan perlengkapan pribadi. Serta menjaga kebersihan dan mematuhi petunjuk pengelola destinasi. ***

Pos terkait