Henry Husada Hadiri Rapimnas Kadin 2025, Soroti Inovasi dan Daya Saing

Inovasi dan Daya Saing
Henry Husada (pertama dari kanan) ketika menghadiri Rapimnas Kadin 2025 di MNC Conference Hall, Jakarta,30 November 2025. (Foto: Kliknusae.com/Ist)

TURISIAN.com — Hadir dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin), pengusaha nasional Henry Husada menyoroti inovasi dan daya saing menuju Indonesia Emas.

Rapimnas Kadin yang berlangsung pada pada 30 November 2025 di MNC Conference Hall, Jakarta itu memang fokus pada upaya menghadapi persaiangan global.

Rapimnas tahun ini mengusung tema “Kadin Bergotong Royong Memperluas Lapangan Kerja, untuk Kesejahteraan dan Kemandirian Indonesia.”

Henry menilai Rapimnas 2025 menjadi momentum penting bagi dunia usaha untuk memperkuat langkah kolektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurutnya, dunia usaha perlu bergerak cepat memanfaatkan potensi besar Indonesia agar mampu bersaing di tengah dinamika global.

“Rapimnas ini menjadi momentum untuk dukung peningkatan inovasi, produktivitas, investasi, dan perdagangan. Kita harus bisa memanfaatkan potensi bangsa untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan masyarakat yang sejahtera,” ujar Henry ketika ditemui di arena Rapimnas.

Fokus Perluasan Lapangan Kerja

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie dalam sambutannya menegaskan bahwa fokus utama Rapimnas 2025 adalah memperluas lapangan kerja.

Tantangan global maupun domestik dinilai memerlukan kolaborasi antarpelaku usaha untuk menjaga optimisme dan memperkuat ketahanan ekonomi.

“Jadi kita ingin menyebar optimisme. Optimisme apa? Optimisme di tengah tantangan yang begitu banyak. Baik global maupun domestik, untuk bergotong royong memperluas lapangan kerja,” kata Anindya.

BACA JUGA: Kadin-nya Malaysia Dukung Pembukaan Kembali Bandara Husein Sastranegara Bandung

Ia menekankan bahwa dunia usaha harus solid dan terus bermitra dengan pemerintah, sesuai mandat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kadin.

Organisasi ini menaungi seluruh pelaku usaha, mulai dari BUMN, koperasi, hingga UMKM.

Dewan Pertimbangan KADIN Jawa Barat, Henry Husada, saat berada di arena Rapimnas Kadin Indonesia di Jakarta. (Foto: ist)

“Fokus kita bagaimana bisa memperluas lapangan kerja. Karena hal ini  ujungnya bisa meningkatkan perekonomian ke lima persen, enam persen, tujuh persen, dan delapan persen,” ujarnya.

Evaluasi dan Rencana Strategis Dunia Usaha

Sedangkan Rapimnas 2025 juga menjadi forum evaluasi terhadap perjalanan dunia usaha selama setahun terakhir.

Sekaligus penyusunan rencana kerja untuk tahun mendatang.

Anindya mengungkapkan bahwa tahun ini format rapimnas diubah menjadi pendekatan bottom-up.

Keputusan dan rekomendasi dihimpun lebih dulu dari daerah dan sektor usaha, agar hasil yang dirumuskan lebih representatif dan berbasis kebutuhan lapangan.

“Format ini dirancang agar masukan yang disampaikan lebih nyata, lebih sesuai kebutuhan sektor, bukan semata keputusan pusat,” tutur Anindya.

Selain itu, pembahasan pada Rapimnas kali ini lebih diarahkan pada substansi teknis, bukan seremoni.

Hal tersebut dilakukan agar hasil rapat benar-benar dapat menjadi panduan konkret bagi dunia usaha.

Utamanya, dalam menghadapi tantangan 2025 dan memperkuat strategi Indonesia menuju kemandirian ekonomi.

Oleh sebab itu meningkatkan inovasi dan daya saing menjadi sebuah keniscayaan.***

 

Pos terkait