TURISIAN.com – Usai gelaran Rakerda I BPD PHRI Jawa Barat Henry Husada bertemu dengan Wali Kota Cirebon, Effendi Edo.
Henry selaku Dewan Penasehat BPD PHRI Jawa Barat mengadakan pembicaraan dengan Wali Kota Effendi Edo di Grand Tryas Hotel Cirebon, Rabu, 26 November 2025.
Pertemuan ini menjadi lanjutan diskusi strategis mengenai pengembangan sektor pariwisata dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Udang.
Henry—yang dikenal sebagai tokoh UMKM sekaligus pengusaha nasional—menyebut bahwa Kota Cirebon menyimpan peluang besar untuk tumbuh menjadi destinasi wisata unggulan di tanah air.
Ia memuji komitmen Wali Kota Effendi Edo dalam membangun wajah pariwisata yang lebih kuat dan inklusif.
“Pak Wali Kota Effendi Edo memiliki visi yang sangat baik dalam mengembangkan sektor pariwisata. Termasuk dalam mendorong tumbuhnya pelaku usaha UMKM,” ujar Henry usai pertemuan.
Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor perlu terus dikembangkan agar potensi Cirebon dapat diolah menjadi nilai ekonomi yang berkelanjutan.
Di sisi lain, Wali Kota Effendi Edo menegaskan bahwa kolaborasi menjadi kunci utama dalam membangun pariwisata kota.
BACA JUGA: Kota Cirebon Siap Luncurkan 5 Destinasi Baru, Apa Saja?
Menurutnya, kehadiran para pelaku industri perhotelan dan restoran melalui Rakerda PHRI memberi dorongan penting bagi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kehadiran para nakhoda industri perhotelan dan restoran ini adalah energi positif yang menegaskan peran vital sektor ini bagi perekonomian daerah,” kata Wali Kota.
Effendi Edo juga menyoroti pentingnya ketangguhan sektor perhotelan dan restoran dalam menghadapi perubahan perilaku wisatawan dan dinamika ekonomi.
“Ketangguhan ini tidak bisa dicapai sendirian, melainkan melalui kolaborasi,” ujarnya.
Pertemuan tersebut memperkuat pesan bahwa sinergi pemerintah daerah, industri pariwisata. Serta UMKM menjadi fondasi penting bagi masa depan pariwisata Cirebon.
Dengan visi yang sejalan antara pemerintah dan pelaku industri, Kota Cirebon diharapkan mampu tampil lebih percaya diri. Utamanya, sebagai destinasi wisata yang kompetitif dan berkelanjutan. ***
