TURISIAN.com — Pengusaha dan tokoh masyarakat Tionghoa, Henry Husada, menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas perjalanan panjang PSMTI yang kini genap berusia 27 tahun.
Menurut Henry, momentum hari ulang tahun ke-XXVII ini menjadi saat yang tepat untuk merenungkan perjalanan organisasi.
Dimana selama ini telah berperan besar dalam mempererat kebersamaan dan memperkuat semangat persaudaraan di tengah masyarakat Indonesia.
“Penting bagi kita untuk mensyukuri perjalanan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) yang kini telah berusia 27 tahun,” kata Henry.
“Semoga kebersamaan yang telah terjalin senantiasa menjadi kekuatan untuk terus menjaga persaudaraan, menebar manfaat, dan menghadirkan harmoni di tengah masyarakat,” sambungnya..
Henry juga mengajak seluruh pihak untuk berdoa agar PSMTI terus diberkahi dengan keberlanjutan. Membangun, kebersamaan yang erat, serta semangat yang tak pernah padam untuk mengabdi kepada bangsa dan sesama.
Sementara itu, malam syukuran dan doa bersama yang digelar di Grand Ballroom Teochew, Pluit Village Mall, Jakarta Utara, berlangsung hangat dan penuh kebersamaan.
Sedangkan acara yang mengusung tema “Refleksi & Doa Membangun Indonesia Bersama” itu dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat. Termasuk, pengurus organisasi Tionghoa, serta jajaran PSMTI dari berbagai daerah.
BACA JUGA: Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta XX Kembali ke Kampung Ketandan
Kegiatan Bakti Sosial
Sebelum acara puncak, kegiatan bakti sosial pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan mata, dan terapi akupuntur turut digelar sebagai bentuk kepedulian sosial.
Malam syukuran juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan budaya, menampilkan kekayaan tradisi dan semangat kebinekaan.
Tampak hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh antara lain Didi Dawis, Effendy Tjoeng, Eddy Sadeli, Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta.
Kemudian ada juga Sekretaris Umum Peng Suyoto, Dewan Penyantun Abraham Rudy, Hasan Karman, Tirta Hadi Senjaya.
Lalu, ada Anda Hakim, Justina Kasman, Johny Situwanda, Helga Abraham, Idayani, dan Ema Hasan Karman, serta para Ketua Marga se-Indonesia dan perwakilan PERWANTI PSMTI Pusat.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta menegaskan bahwa usia ke-27 tahun menjadi simbol kedewasaan organisasi.
Utamanya, dalam menjaga jati diri dan komitmen untuk merajut persaudaraan lintas budaya dan agama di Indonesia.
“Perjalanan 27 tahun PSMTI merupakan bukti nyata komitmen kami dalam memperkuat persaudaraan lintas budaya dan agama. Semoga semangat ini terus tumbuh dan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya,” ujar Wilianto.
Acara malam syukuran HUT ke-27 PSMTI pun menjadi momentum untuk meneguhkan semangat kebersamaan. Menegakkan solidaritas, dan pengabdian dalam membangun harmoni di tengah keberagaman bangsa. ***