Otoritas IKN Gratiskan Warga Masuk ke kawasan Plaza Seremoni IKN

Plaza Seremoni
Wisatawan saat menikmati spot di kawasan Ibu Kota Negara (IKN). (Instagram/@ikn_id)

TURISIAN.com – Matahari siang belum terlalu terik ketika sejumlah warga tampak berkeliaran di kawasan Plaza Seremoni. Jantung dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN).

Beberapa di antaranya sibuk berfoto dengan latar bangunan Istana Garuda yang masih dalam proses penyempurnaan.

Di kejauhan, aparat keamanan berseragam hitam berjaga, mengawasi lalu lalang kendaraan pribadi yang diizinkan masuk pada hari-hari tertentu.

Namun di balik semangat warga yang ingin melihat langsung megaproyek ibu kota baru itu, muncul kabar tak sedap.

Ada laporan mengenai pungutan liar yang dilakukan oknum tertentu kepada masyarakat yang hendak masuk ke area IKN.

Entah berupa pungutan parkir liar, atau sekadar “uang masuk kawasan”, semuanya ditengarai berlangsung tanpa dasar hukum.

Sementara itu, Troy Pantouw, Staf Khusus Kepala Otorita IKN sekaligus Juru Bicara resmi lembaga itu, angkat suara.

Ia menegaskan bahwa tidak ada pungutan dalam bentuk apa pun bagi masyarakat yang ingin mengunjungi kawasan IKN.

“Setiap laporan pungutan liar akan kami proses sesuai hukum dan peraturan yang berlaku,” ujar Troy, Rabu siang, kepada wartawan.

Menurutnya, IKN dibangun dengan semangat keterbukaan. Ruang publik di KIPP,  dari Taman Kusuma Bangsa hingga Kantor Kementerian Koordinator.

Semua, disiapkan agar bisa dinikmati siapa saja, tanpa diskriminasi, apalagi biaya tambahan.

“Kami ingin masyarakat punya rasa memiliki terhadap IKN,” katanya.

BACA JUGA: Rayakan Libur Lebaran 2025 di Jakarta, Ini Pilihan Paket Wisata Menariknya

Laporan Pungli

Sedangkan Otorita IKN juga membuka saluran pelaporan melalui hotline resmi di nomor 0811 5999 767.

Siapa pun yang melihat atau mengalami praktik pungli, diminta untuk tidak diam.

“Laporkan. Jangan biarkan segelintir oknum mencoreng wajah Nusantara,” ucap Troy.

Sementara di lapangan, pengunjung juga diminta menaati aturan. Tidak boleh merokok di area publik, membuang sampah pada tempatnya. Serta menjaga tanaman dan fasilitas umum.

Pengelola pun menyiagakan petugas keamanan dan ketertiban untuk memastikan pengunjung tetap nyaman.

Setiap hari, dari Senin hingga Minggu, warga diperkenankan masuk dan menyaksikan langsung geliat pembangunan IKN.

Tak hanya menjadi simbol pemerintahan, kawasan ini tengah dibentuk sebagai kota masa depan yang ramah lingkungan dan inklusif.

“Bersama kita jaga IKN. Ini bukan sekadar proyek negara. Ini warisan untuk generasi yang akan datang,” tutur Troy. ***

Pos terkait