Kota Bandung Berubah Menjadi Samudra Manusia Berbaju Biru saat Konvoi Persib Juara

samudra manusia berbaju biru
Para pemain Persib mengangkat Piala Liga 1 dalam konvoi perayaan kemenangan pada Minggu 25 Mei 2025. (Foto: Dok.Humas Pemkot Bandung)

TURISIAN.com Minggu pagi, 25 Mei 2025. Jalan-jalan utama Kota Bandung berubah menjadi samudra manusia berbaju biru. Balai Kota menjadi titik pusat euforia: Persib Bandung kembali juara.

Ribuan Bobotoh tumpah ruah ke pusat kota. Dari sudut Jalan Wastukancana hingga Gedung Sate di Jalan Diponegoro, mereka membawa satu semangat yang sama: merayakan gelar juara Persib Bandung di Liga 1 2024/2025.

Ini bukan sekadar kemenangan. Ini sejarah. Untuk kali pertama dalam satu dekade, Maung Bandung mencatatkan prestasi back to back champion. Dua musim berturut-turut merengkuh mahkota tertinggi sepak bola nasional.

Sejak matahari belum tinggi, massa suporter mulai berdatangan. Kaos biru, syal, bendera, hingga spanduk bertuliskan “Persib Juara Back to Back” membanjiri kawasan Balai Kota.

Suara klakson, dentuman drum, dan nyanyian yel-yel menggema tanpa jeda. Jalanan berubah menjadi arena selebrasi, di mana batas antara pemain dan pendukung larut dalam satu kata: kebanggaan.

Konvoi kemenangan pun mengular, dari motor bebek hingga truk yang dimodifikasi menjadi panggung berjalan.

Semua bergerak menuju Gedung Sate, tempat ikon sejarah dan kekuasaan administratif Jawa Barat berpadu dengan emosi kolektif rakyatnya.

BACA JUGA: Wagub Erwan Setiawan Minta Bobotoh Jaga Kondusivitas Wilayah Saat Konvoi Akbar Persib Juara

Identitas itu kembali bersinar

Biru dan putih menyala dari flare yang dinyalakan sepanjang rute. Asap mengepul, menciptakan lanskap ikonik yang sudah lama menjadi ciri khas Bobotoh kala tim kesayangannya menang.

“Ini bukan cuma tentang sepak bola,” kata Deni, 28 tahun, yang datang bersama empat temannya dari kawasan Cibaduyut.

“Ini tentang harga diri urang Bandung. Persib itu darah kami,” teriaknya.

Sementara itu, aparat kepolisian berjaga di berbagai titik, mengawal jalannya konvoi agar tetap tertib.

Beberapa ruas jalan ditutup sementara. Namun tak ada ketegangan yang berarti. Perayaan berlangsung damai, dengan wajah-wajah sumringah dari segala usia.

Begitu pun, terlihat anak-anak kecil digendong orang tuanya, remaja menyanyikan chant dari atas sepeda motor. Hingga lansia yang duduk di tepi trotoar sambil mengibarkan bendera Persib kecil.

Kemenangan ini menjadi milik semua. Bukan hanya 11 pemain di lapangan, tetapi juga jutaan Bobotoh yang selama musim panjang bersuara nyaring dari tribun atau layar kaca.

Di Bandung, Persib bukan klub semata. Ia adalah identitas. Ia adalah jati diri.

Dan hari itu, identitas itu kembali bersinar terang. Kota ini, untuk kesekian kalinya, bersalin rupa menjadi samudra manusia berbaju biru. ***

Pos terkait