Museum Saka Bali Masuk Daftar Museum Terindah Dunia 2025

Museum Saka
Pengunjung saat menkmati hasil karya seni di Museum Saka, Bali. (Instagram/@museumsaka)

TURISIAN.com  — Di tengah lanskap tropis kawasan Ayana Bali, Museum Saka berdiri anggun. Sebuah bangunan perpaduan arsitektur kontemporer dan filosofi tradisional Bali.

Tentu saja,  tak hanya memanjakan mata, tapi juga menggugah batin.

Kini, pengakuan dunia pun datang. Museum Saka resmi masuk dalam daftar Museum Terindah di Dunia 2025 versi Prix Versailles. Penghargaan arsitektur bergengsi yang diumumkan pada 5 Mei lalu.

Masuknya Museum Saka dalam daftar ini menjadikannya satu dari tujuh museum pilihan Prix Versailles edisi ke-11.

Penghargaan yang bermarkas di Paris itu dikenal menyoroti bangunan-bangunan baru. Atau hasil renovasi dari seluruh dunia yang dinilai memiliki nilai arsitektural tinggi serta komitmen terhadap keberlanjutan.

Dirancang oleh firma arsitektur Mitsubishi Jisho Design, Museum Saka menganut filosofi Giri Segara—konsep keseimbangan antara gunung dan laut.

Sementara itu, atap miring dan kolam reflektif bukan sekadar elemen estetika, tetapi simbol keterhubungan spiritual. Perubahan hidup, dan integrasi nilai-nilai Bali seperti perayaan Nyepi.

Keunggulan Visual

Sedangkan, Sekretaris Jenderal Prix Versailles, Jérôme Gouadain, menegaskan bahwa daftar ini tidak hanya menampilkan keunggulan visual, tetapi juga menekankan makna sosial dari museum-museum tersebut.

“Museum hari ini bukan sekadar ruang menyimpan benda, tapi wahana membuka pikiran, baik ke dalam maupun ke luar,” ujar Gouadain dalam pernyataan resmi yang dikutip Sabtu, 17 Mei 2025.

Museum Saka bersanding dengan enam institusi lainnya dari berbagai penjuru dunia, termasuk:

  1. Grand Palais – Paris, Prancis: Permata arsitektur 1900 yang direstorasi menjadi ruang seni dan inovasi imersif.
  2. Audeum – Seoul, Korea Selatan: Museum multisensori karya Kengo Kuma yang merangsang seluruh pancaindra.
  3. Kunstsilo – Kristiansand, Norwegia: Gudang gandum yang disulap menjadi museum seni modern penuh kemegahan.
  4. Diriyah Art Futures – Riyadh, Arab Saudi: Museum seni digital pertama di Semenanjung Arab dengan sentuhan tradisional dan teknologi.
  5. Cleveland Museum of Natural History – AS: Wujud aliran glasial yang mencerminkan sejarah geologi Danau Besar.
  6. Joslyn Art Museum – Omaha, AS: Perjalanan arsitektur dari 1931 hingga era modern dalam satu kampus seni.

Dari tujuh museum tersebut, tiga akan dianugerahi gelar tambahan World Title – Prix Versailles untuk kategori interior atau eksterior pada Desember mendatang.

Museum Saka disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat.

Pengumuman untuk kategori lain seperti hotel, restoran, kampus, dan bandara akan dilakukan secara bertahap mulai Juni hingga November 2025.

Jika dinobatkan, Museum Saka tak hanya membawa harum nama Indonesia di panggung arsitektur dunia. Namun,  juga menegaskan bahwa kearifan lokal mampu berdialog setara dengan modernitas global. ***

Pos terkait