TURISIAN.com – Bank Indonesia Jawa Barat kembali menghelat ajang bergengsi West Java – Digital and Syaria Economic Festival atau WJ-DIGISEF 2024.
Di tengah derasnya arus digitalisasi dan berkembangnya ekonomi syariah, gelaran ini bertujuan menguatkan peran dua sektor tersebut. Yakni, sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.
Event ini digelar, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Otoritas Jasa Keuangan, perbankan, perusahaan penyelenggara sistem pembayaran, e-commerce.
Serta Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS). Dimana, WJ-DIGISEF 2024 menampilkan kolaborasi apik lintas sektor.
BACA JUGA: Bank Indonesia Sebut Transaksu di CEF 2024 Kuningan Bisa Tembus Rp 1 Miliar
Tema yang diusung tahun ini adalah ‘Penguatan Penerapan Digital dan Halal Life Style dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat yang Inklusif dan Berkelanjutan’.
WJ-DIGISEF 2024, yang digelar selama tiga hari di Ciwalk Bandung mulai Jumat, 9 Agustus 2024, ini menargetkan nilai transaksi hingga Rp 1,5 miliar.
Acara ini menjadi bagian dari upaya mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah serta memperluas digitalisasi di Jawa Barat.
BACA JUGA: Bank Indonesia Rilis Laporan KEKSI, Sektor Pariwisata Ramah Muslim 2023 Tumbuh 11 Persen
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Muslimin Anwar, menjelaskan bahwa target tersebut didasarkan pada tren positif dari event yang sama dalam tiga tahun terakhir.
“Tahun ini, kami menetapkan target yang lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya,” ujar Muslimin saat pembukaan acara.
Target tersebut diharapkan tercapai melalui berbagai upaya, termasuk menghadirkan sedikitnya 45 ribu pengunjung. Dan lebih dari 4.000 transaksi menggunakan QRIS.
BACA JUGA: Otoritas Jasa Keuangan Cabut Izin 14 Bank Karena Kolaps
Bandung QRIS Run
Salah satu pendorong utama adalah acara Bandung QRIS Run, yang diikuti oleh 4 ribu peserta pada Minggu, 11 Agustus 2024.
Dampak ekonomi dari kegiatan olahraga ini diperkirakan akan signifikan.
Sedangkan, sebanyak 71 UMKM turut ambil bagian dalam festival ini. Mereka memamerkan produk-produk unggulan mereka.
Mulai dari makanan dan minuman, fesyen, hingga layanan umrah dan haji.
BACA JUGA: Alcor Fest 2024 Lokomotif Baru Bagi Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia
Selain itu, festival ini juga menghadirkan sesi business matching antara perbankan dan pelaku usaha.
Optimisme Muslimin didukung oleh tren positif ekonomi syariah yang terus menunjukkan peningkatan.
Pada 2021, ketika acara ini pertama kali diadakan, nilai transaksi hanya mencapai Rp 12 juta karena masih berada di tengah pandemi Covid-19.
Namun, pada tahun berikutnya, jumlah pengunjung melonjak hingga 28 ribu orang dengan nilai transaksi Rp 587 juta, melibatkan 34 UMKM.
BACA JUGA: Bank OCBC NISP Merubah Merek Dagang, Alasannya Memperluas Layanan
Tren positif ini berlanjut pada tahun lalu, dengan jumlah pengunjung mencapai 35 ribu orang dan nilai transaksi menembus Rp 875 juta.
Jumlah UMKM yang terlibat pun meningkat menjadi 61, sementara transaksi QRIS mencapai 3.875 transaksi selama tiga hari.
“Kami optimis target tahun ini bisa tercapai, mengingat peningkatan yang konsisten dari tahun ke tahun,” tutup Muslimin. ***