TURISIAN.com – Indonesia menambah khazanah Warisan Budaya Takbendanya. Ini setelah UNESCO kembali memasukan warisan budaya nasional yang diakui dunia.
Yang baru saja ditetapkan sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) oleh UNESCO adalah kebaya, kolintang, dan Reog Ponorogo.
Dengan demikian jumlah keseluruhan warisan budaya nasional yang diakui dunia kini mencapai 16.
Pengumuman itu diteguhkan melalui penyerahan sertifikat di Museum Nasional, Jakarta, Selasa, 2 Desember 2025. Suasananya bukan sekadar seremoni.
Bagi pemerintah, komunitas, hingga pegiat budaya, pengakuan tersebut dianggap sebagai momentum penting. Utakanya, untuk g menegaskan posisi Indonesia di panggung kebudayaan global.
Sementara itu, Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan Kementerian Kebudayaan, Endah Tjahjani Dwirini Retnoastuti, mengingatkan bahwa euforia ini bukan garis akhir.
Mengutip pandangan UNESCO, ia menyebut penetapan ini sebagai awal dari tugas yang lebih besar.
“Masuk dalam daftar UNESCO bukan akhir perjalanan. Justru awal sebuah tanggung jawab untuk melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkannya bagi masyarakat,” ujar Endah dalam sambutannya.
“Sertifikat ini bukan sekadar simbol pengakuan, tapi mandat internasional agar kita menjaga keberlanjutan tradisi yang diwariskan ratusan tahun lalu.”
BACA JUGA: Danau Toba Kembali Kantongi Kartu Hijau dari UNESCO Global Geopark
Penyerahan Sertifikat
Sedangkan rangkaian penyerahan sertifikat dilakukan berjenjang. Dimulai dari Kementerian Luar Negeri menyerahkan dokumen tersebut kepada Kementerian Kebudayaan.
Sebelum kemudian disampaikan kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Lalu, salinannya dibagikan kepada pemerintah daerah serta komunitas budaya sebagai pemangku langsung warisan-warisan tersebut.
“Dokumen sejarah dan sertifikat ini bagian dari memori kolektif bangsa,” kata Endag.
Selanjutnya kepada kepala daerah, pihaknya menyerahkan salinan sebagai amanah bahwa pemerintah daerah adalah pengayom pertama. Termasuk memberikan perlindungan dan pengembangan warisan budaya tersebut.
Ia menegaskan bahwa peran komunitas budaya berada di garis terdepan dalam menjaga napas panjang tradisi.
Tanpa inisiatif pelestarian dari mereka, upaya negara pun tak akan utuh.
“Negara hadir untuk mendampingi dan memastikan upaya perlindungan ini berjalan berkelanjutan. Setiap capaian adalah hasil gotong royong kita semua,” ujarnya.
Kini Indonesia mengoleksi 16 Warisan Budaya Takbenda yang diakui UNESCO. Ke-16 koleksi tersebut adalah wayang, keris, batik, pendidikan dan pelatihan batik.
Kemudian ada angklung, tari saman, noken, tiga genre tarian tradisional Bali, pinisi, pencak silat. Ada juga pantun, gamelan, jamu, kebaya, kolintang, dan Reog Ponorogo. ***





