TURISIAN.com – Rencana menghadirkan gerbong kereta khusus petani dan pedagang akhirnya bukan sekadar janji di atas kertas.
PT KAI Commuter Indonesia memastikan gerbong khusus itu telah disiapkan dan siap beroperasi dalam waktu dekat.
Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, menjelaskan bahwa layanan Kereta Penumpang Kelas Ekonomi khusus petani dan pedagang akan diujicobakan di lintas Commuter Line Merak–Rangkasbitung.
Gerbong ini disatukan dalam rangkaian KRL Merak dan menjadi langkah awal penerapan konsep kereta niaga rakyat di Indonesia.
“Layanan kereta petani dan pedagang ini merupakan inovasi transportasi yang dekat dengan kebutuhan nyata masyarakat sekaligus terobosan terbaru dari KAI Group,” kata Karina dalam keterangan tertulis, Minggu 2 November 2025.
Gerbong ekonomi khusus ini dirancang menyesuaikan aktivitas penumpangnya. Tempat duduk dibuat sejajar dengan dinding di sisi kiri dan kanan,
Hal ini agar penumpang leluasa menempatkan hasil bumi atau barang dagangan mereka.
Pintu kereta juga dibuat lebih lebar untuk memudahkan keluar-masuk barang. “Sarana ini sudah sesuai dengan standar pelayanan minimum yang berlaku,” ujar Karina.
BACA JUGA: Menjaga Amanah Negara di Atas Rel, PT KAI Terus Berbenah
Commuter Line Merak
KAI Commuter akan mengoperasikan layanan ini dalam 14 perjalanan Commuter Line Merak setiap hari.
Gerbong tersebut diperuntukkan bagi para petani dan pedagang di wilayah Banten, mencakup Serang, Lebak, Pandeglang, dan sekitarnya.
Setiap rangkaian memiliki 73 tempat duduk dan akan berhenti di seluruh stasiun di lintasan Merak–Rangkasbitung.
Karina berharap, layanan ini dapat menjadi solusi transportasi yang memperkuat rantai pasok hasil tani dan membuka peluang ekonomi di daerah.
Sementara itu, dari Stasiun Rangkasbitung penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan ke Jakarta dapat berganti ke Commuter Line Jabodetabek relasi Rangkasbitung–Tanah Abang.
Namun, ada ketentuan khusus bagi penumpang yang membawa barang berukuran besar.
Barang dagangan yang melebihi batas ketentuan hanya diizinkan naik pada perjalanan pertama Commuter Line Jabodetabek dari Rangkasbitung menuju Jakarta atau sekitarnya.
Dengan pendekatan yang lebih inklusif ini, KAI Commuter mencoba menjembatani mobilitas masyarakat bawah dengan sistem transportasi perkotaan.
Salah satunya denga menghadirkan gerbong kereta khusus petani. Kereta ini akan membawa hasil bumi dari ladang dan pasar tradisional ke pusat-pusat ekonomi dengan cara yang lebih manusiawi. ***





