Menelusuri Jejak Perbankan di Museum Bank Mandiri, Ini Syarat Masuk

Perbankan
Pengunjung Museum Bank Mandiri bisa menikmati fasilitas spot foto 360. (Foto: Turisian.com/Dok.Mandiri)

TURISIAN.com – Jejak panjang perbankan di Indonesia bisa ditelusuri di sebuah bangunan megah di kawasan Kota Tua Jakarta.

Museum Bank Mandiri berdiri anggun di Jalan Lapangan Stasiun Nomor 1, persis di depan Stasiun Jakarta Kota.

Begitu melangkah masuk, pengunjung akan disambut aula luas bergaya kolonial. Dahulu, ruangan ini berfungsi sebagai tempat tunggu nasabah yang hendak menyetorkan uang ke bank.

Atmosfer masa lalu kian terasa lewat deretan koleksi. Mulai dari  kalkulator manual, mesin hitung uang kertas dan koin. Bahkan, hingga buku besar berisi catatan transaksi nasabah pada zaman kolonial.

Cara Menuju Museum

Lokasinya strategis, mudah diakses dengan transportasi umum. Dari jalur KRL, turis cukup turun di Stasiun Jakarta Kota. Dari sana, bangunan museum sudah tampak jelas.  Penumpang dari Bekasi mesti transit di Manggarai.

Sementara yang berangkat dari Bogor dan Depok bisa langsung menuju Jakarta Kota.

Sedangkan kalau dari Tangerang, perjalanan ditempuh dengan transit di Duri dan Manggarai.

Sementara jika ingin berangkat dari Serpong, penumpang transit bisa dulu di Tanah Abang lalu berganti kereta menuju Jakarta Kota.

Alternatif lain, bus Transjakarta. Halte Kota yang berada tak jauh dari museum dilintasi koridor 1 (Blok M–Kota), 1A (PIK–Balai Kota), dan 12B (Pluit–Senen).

Penumpang dari berbagai penjuru Jakarta bisa menyesuaikan rute, misalnya dari timur melalui koridor 9, lalu berganti di Semanggi ke arah Kota.

Aturan Berkunjung

Tiket masuk dibanderol Rp 5.000 per orang, tersedia dengan transaksi non-tunai. Setelah membeli tiket, pengunjung akan mendapat gelang penanda, kemudian diarahkan ke ruang penitipan barang.

Tas, terutama ransel, wajib dititipkan. Setiap barang akan diberi nomor urut sesuai kalung penanda pengunjung.

Di dalam museum, koleksi tertata rapi dengan keterangan yang memudahkan pengunjung memahami konteks sejarahnya.

Hanya rombongan yang mendapat fasilitas pemandu, sementara turis individu bebas berkeliling mengikuti alur penanda ruang.

Museum Bank Mandiri bukan sekadar ruang pamer benda-benda antik. Ia adalah arsip hidup perjalanan finansial negeri ini—dari zaman kolonial Belanda hingga Indonesia modern. ***

Pos terkait