TURISIAN.com – Pantai Batukaras di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, kian akrab dengan wajah-wajah asing.
Sejak pagi buta, papan-papan selancar sudah ditarik keluar dari deretan penyewaan yang berjejer di bibir pantai.
Ombaknya tak segarang Bali, tapi cukup bersahabat untuk dijajal para pemula.
Tak perlu punya papan sendiri. Dengan Rp75 ribu, pengunjung bisa menguasai sepotong papan seharian penuh.

Sementara itu bagi yang baru ingin mencoba berdiri di atas gulungan ombak, instruktur siap mendampingi.
Tarifnya lebih mahal, Rp350 ribu untuk satu jam latihan.
“Pertemuan pertama biasanya hanya belajar berdiri di papan,” ujar Galih, pelatih selancar ketika ditemui Turisian. com, Sabtu 23 Agustus 2025.
“Kelihatannya mudah, tapi menjaga keseimbangan di atas air butuh waktu, jadi harus belajar dulu,” sambungnya.

BACA JUGA: Senja di Pantai Pangandaran, Wisatawan Menikmati Sore dengan Bermain hingga Berkuda
Jam Emas
Bagi turis yang sekadar ingin merasakan sensasi berdiri di papan, instruktur bisa menemani dengan longboard. Sebuah papan selancar besar yang mampu ditunggangi dua orang sekaligus.
Pantai Batukaras juga punya jam emas. Pagi antara pukul enam hingga delapan. Atau sore menjelang senja sekitar pukul setengah empat sampai lima.
Ombaknya sedang bagus, matahari tak terlalu terik, dan pantai belum penuh sesak.
Sabtu sore itu, Turisian.com mendapati suasana itu. Puluhan peselancar lokal dan mancanegara bersiap di tepi pantai.

Setelah pemanasan singkat, mereka berenang ke tengah, menunggu momen ombak datang. Begitu gelombang muncul, papan-papan pun meluncur, berdiri di atas air hingga ke tepian.
Atraksi itu tak hanya menyenangkan bagi peselancar. Banyak wisatawan yang sengaja berhenti sejenak, mengabadikan aksi para surfer sebagai latar foto dan cerita perjalanan mereka di Batukaras.
Ombak kecil di selatan Jawa itu, rupanya, terus mengundang orang datang kembali.
Bahkan para surfer ada yang menyewa drone untuk mengabadikan selancar mereka saat membela ombak yang memecah pantai. ***