Hati-hati Colokan Gratis Publik Bisa Jadi Ancaman Peretasan Juice Jacking

Colokan Gratis
ilustrasi layar komputer dengan kode kode. (Foto: Dok.Unsplash.com/xavier Cee)

TURISIAN.com – Di tengah mobilitas tinggi dan ponsel yang nyaris kehabisan daya. Maka, colokan gratis di bandara,hotel, atau pusat perbelanjaan kerap jadi penyelamat.

Namun di balik kemudahan itu, tersembunyi risiko siber yang tak disadari banyak pengguna.

Biro Investigasi Federal (FBI) beberapa waktu lalu mengeluarkan peringatan soal ancaman yang disebut juice jacking.

Melalui akun X resmi FBI Denver, lembaga itu menyebut, port USB publik bisa menjadi pintu masuk bagi peretas. Mereka akan  menyusupkan malware ke dalam perangkat yang terhubung.

Begitu malware tertanam, pelaku dapat mengakses data pribadi di dalam ponsel. Mulai dari foto, kontak, hingga akun perbankan digital.

Fasilitas cas publik di ruang-ruang umum seperti bandara dan mal menjadi sasaran empuk, mengingat lalu lintas penggunanya yang tinggi dan kerentanan sistem keamanan.

Apa Itu Juice Jacking?

Juice jacking merujuk pada teknik pembajakan data melalui kabel USB saat proses pengisian daya berlangsung.

Lewat jalur yang semestinya hanya mengalirkan listrik, pelaku menyusupkan perangkat lunak pengintai atau penyedot data.

Komisi Komunikasi Federal (FCC) Amerika Serikat sudah mewanti-wanti soal modus ini sejak 2021.

Dalam beberapa kasus, perangkat lunak berbahaya itu dapat aktif secara otomatis begitu kabel USB disambungkan—tanpa perlu persetujuan atau interaksi dari pemilik ponsel.

BACA JUGA: Mencegah Kejadian GERD saat Traveling, Ikuti Tips Ini

Menghindari Perangkap Digital

Ada beberapa langkah mitigasi sederhana yang bisa dilakukan untuk menghindari praktik juice jacking.

Cara paling aman adalah membawa adaptor dan kabel pribadi, lalu mengisi daya langsung ke stopkontak listrik.

Berbeda dengan USB, colokan listrik tidak memiliki jalur transfer data—sehingga relatif lebih aman.

Opsi lain yang tak kalah praktis adalah menggunakan powerbank pribadi. Selain lebih fleksibel, solusi ini tak mengandalkan infrastruktur publik yang rentan manipulasi.

Namun bila situasi memaksa untuk menggunakan USB publik, perangkat seperti USB data blocker atau kabel khusus charging only bisa menjadi penyaring terakhir.

Alat-alat ini memutus jalur transfer data, membiarkan hanya arus listrik yang mengalir. ***

Pos terkait