TURISIAN.com – Setelah sempat lumpuh akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Bandara Internasional Komodo kembali berdenyut.
Selasa pagi, 8 Juli 2025, pesawat AirAsia dari Denpasar mendarat mulus di landasan Labuan Bajo. Bandara resmi dibuka kembali setelah ditutup sejak Senin malam.
“Benar, Bandara Internasional Komodo sudah beroperasi kembali,” ujar tim Humas Bandara Komodo, Selasa 8 Juli 2025.
Aktivitas penerbangan, menurutnya, berlangsung normal. Informasi pembukaan ini juga diperkuat melalui NOTAM C0907/25 yang membatalkan NOTAM sebelumnya.
Sebelumnya, Senin sore, Kepala Bandara Komodo, Ceppy Triono, mengumumkan penutupan sementara bandara akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi.
“NOTAM penutupan berlaku sejak pukul 18.00 WITA hingga pukul 07.00 WITA keesokan harinya,” katanya.
Namun, meski bandara kembali beroperasi, Gunung Lewotobi Laki-laki masih menunjukkan aktivitas vulkanik.
BACA JUGA: Labuan Bajo Bukan Sekedar Pesona Komodo, Ada Desa Warloka Pesisir Siap Menanti
Pada Selasa pagi, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) mencatat dua kali letusan dengan tinggi kolom mencapai 4.000 meter, disertai asap kelabu pekat.
Data seismik menunjukkan gempa letusan, guguran, embusan, hingga aktivitas tektonik dalam masih terus terjadi.
“Secara visual, asap kawah terpantau putih hingga kelabu, bertekanan lemah, dengan tinggi mencapai 1.000 meter di atas puncak,” kata Emanuel Rofinus Bere, petugas PGA Lewotobi Laki-laki.
Ia menegaskan bahwa Gunung Lewotobi masih berstatus Awas (Level IV), status tertinggi dalam sistem peringatan dini letusan gunung api di Indonesia.
Warga diminta tidak beraktivitas dalam radius enam hingga tujuh kilometer dari kawah.
“Masyarakat agar tenang, mengikuti instruksi resmi, dan tidak terpengaruh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Rofinus.
Gunung Lewotobi Laki-laki, yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, memang dikenal aktif.
Letusannya kali ini menjadi pengingat betapa tipis batas antara ketenangan dan kekacauan di kawasan cincin api ini. ***