TURISIAN.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan menambah jumlah perjalanan dan mempercepat waktu tunggu (headway) LRT Jabodebek mulai Senin, 1 Juli 2025. Kebijakan ini berlaku khusus pada hari kerja, dari Senin hingga Jumat.
Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi, mengatakan penambahan ini dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan mobilitas masyarakat yang terus meningkat.
“Ini menjadi semangat bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan. Hal ini agar masyarakat kian nyaman dalam bertransportasi menggunakan LRT Jabodebek,” kata Purnomosidi dalam keterangannya, dikutip Minggu, 29 Juni 2025.
Jumlah rangkaian yang dioperasikan pada hari kerja naik dari 22 menjadi 24. Dengan demikian, total perjalanan harian meningkat dari 366 menjadi 398 perjalanan. Di saat bersamaan, waktu tunggu antar kereta juga dipersingkat.
Untuk lintas Jatimulya atau Harjamukti menuju Cawang dan sebaliknya, headway kini menjadi 9 menit 25 detik.
Sementara untuk jalur sibuk Cawang–Dukuh Atas BNI, jeda antar kereta menjadi hanya 4 menit 42,5 detik.
Penyesuaian juga dilakukan pada akhir pekan. Pada hari Sabtu, jumlah rangkaian dinaikkan dari 18 menjadi 20, membuat total perjalanan harian melonjak dari 270 menjadi 326.
Adapun untuk hari Minggu, perjalanan tetap 270 kali, dan jadwal pada hari libur nasional serta cuti bersama akan mengikuti pola layanan hari Minggu.
Purnomosidi menyebut bahwa lonjakan jumlah pengguna menjadi alasan utama di balik kebijakan ini.
“Kami menyambut positif peningkatan jumlah pengguna LRT Jabodebek dalam beberapa bulan terakhir,” ujarnya.
Data internal mencatat, selama periode 1 Maret hingga 30 Juni 2025. Yakni, dengan 366 perjalanan per hari, jumlah penumpang rata-rata harian mencapai 95.586 orang.
Angka ini naik sekitar 10 persen dibandingkan periode sebelumnya, 1 November 2024 hingga 28 Februari 2025, yang mencatat 86.784 pengguna harian.
Purnomosidi menegaskan, peningkatan layanan ini adalah bagian dari komitmen LRT Jabodebek. Khususnya, dalam merespons kebutuhan masyarakat urban yang makin dinamis.
“Kami ingin LRT menjadi tulang punggung transportasi publik yang andal dan efisien,” ujarnya. ***