TURISIAN.com — Dari Stasiun Halim, kereta cepat Whoosh meluncur menuju timur. Menembus Karawang dan Padalarang, sebelum akhirnya berhenti di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung.
Dalam tempo kurang dari satu jam, wisatawan dari Stasiun Halim Jakarta bisa tiba di pintu gerbang kawasan Jatinangor, Sumedang, tanpa harus menginap.
Sementara itu tarifnya bervariasi. Kelas Ekonomi Premium dibanderol mulai Rp225 ribu.
Ingin lebih nyaman? Siapkan Rp450 ribu untuk kelas Bisnis atau Rp600 ribu untuk First Class.
Jatinangor, yang selama ini lebih dikenal sebagai kota kampus ternyata menyimpan berbagai destinasi wisata. Mulai, dari taman bunga, hutan pinus, hingga jejak kolonial Belanda.
Berikut beberapa lokasi yang bisa dijelajahi dalam sehari penuh.
1. Jans Park, Kastil di Tengah Taman Bunga
Berlatar Pegunungan Manglayang, Jatinangor National Park—dikenal pula sebagai Jans Park—membentang seluas 7,5 hektare. Di tengah hamparan taman bunga, berdiri kastil warna-warni ala negeri dongeng. Lokasinya berada di Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Sumedang.
Sedangkan tempat ini menjelma jadi destinasi keluarga sekaligus spot foto favorit generasi Instagram. Suasana sejuk pegunungan menjadi bonus dari pengalaman visual yang ditawarkan.
BACA JUGA: Kereta Api Pariwisata Luncurkan Promo “Schooliday Holiday Makin Slay” untuk Libur Sekolah
Panorama Terbuka
2. Tangga Seribu Manglayang, Wisata Menanjak dengan Pemandangan Terbuka
Sekitar 35 menit berkendara dari Stasiun Tegalluar, di kawasan Cileunyi Wetan, berdiri Wisata Tangga Seribu Manglayang. Seperti namanya, tempat ini menantang pengunjung menyusuri ratusan anak tangga menuju puncak bukit. Hadiahnya: panorama terbuka lanskap Sumedang dari ketinggian.
Tempat ini menjadi persinggahan populer para pelancong yang menggemari aktivitas luar ruang.
3. Menara Loji, Sisa Jejak Kolonial di Jatinangor
Di belakang kampus ITB dan Universitas Padjadjaran, berdiri sebuah bangunan tua: Menara Loji. Didirikan oleh tuan tanah Jerman pada abad ke-19, menara ini dulunya berfungsi sebagai menara pengawas perkebunan karet.
Lonceng yang pernah menggantung di atasnya—penanda waktu kerja para buruh—sudah lama hilang. Namun arsitektur bangunan masih menyisakan aroma sejarah, sekaligus potensi besar sebagai situs wisata edukasi.
4. Batu Kuda Manglayang, Surga Camper di Hutan Pinus
Bagi pencinta suasana hutan dan udara pegunungan, Batu Kuda Manglayang di Cibiru Wetan adalah pilihan menarik. Kawasan wisata ini menawarkan pemandangan hijau, aroma pinus, serta area perkemahan yang bersih dan terawat.
Letaknya tak jauh dari pusat Jatinangor, dan bisa diakses dengan kendaraan roda dua atau empat.
5. Gunung Geulis, Jalur Pendakian di Pinggiran Kota
Untuk petualang sejati, Gunung Geulis menjanjikan trek pendakian setinggi 1.282 meter di atas permukaan laut. Jalurnya tak terlalu ekstrem, namun cukup untuk menyegarkan tubuh dan pikiran.
Gunung yang terletak di kawasan Jatiroke ini sering jadi alternatif pendakian ringan bagi pelancong yang datang dari Bandung maupun Jakarta.
Transportasi Cepat, Wisata Padat
Begitu pun hadirnya Whoosh membuka peluang baru untuk eksplorasi wilayah penyangga Bandung seperti Jatinangor.
Sementara infrastruktur cepat menjawab kebutuhan wisatawan urban yang mendambakan petualangan singkat tanpa harus mengambil cuti panjang.
Tak sampai dua jam pulang-pergi, dan Anda sudah bisa menjejak taman bunga, menara tua, hingga bukit pinus yang sejuk. Wisata cepat dalam arti sesungguhnya. ***