TURISIAN.com – Layanan Kereta Cepat Whoosh mencatat tonggak baru. Sejak mulai beroperasi secara komersial pada 17 Oktober 2023, layanan transportasi cepat itu telah melayani sembilan juta penumpang.
Jumlah tersebut terbagi ke dalam 1,2 juta penumpang pada 2023, 6,1 juta pada 2024, dan 1,8 juta penumpang hingga 28 April 2025.
Di balik pencapaian angka itu, Whoosh bukan sekadar proyek strategis nasional yang rampung. Ia pelan-pelan menjelma sebagai moda alternatif yang dirasa lebih efisien, cepat, dan ramah lingkungan.
“Whoosh menjadi pilihan utama masyarakat dalam beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum,” kata Eva Chairunisa, General Manager Corporate Secretary KCIC, dalam keterangannya.
Studi Pusat Polar UI menunjukkan bahwa jejak karbon Whoosh hanya 6,9 gram CO₂ per kilometer penumpang.
BACA JUGA: Tiket Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung Bisa Dibeli di Platform Ini
Angka ini nyaris separuh dari emisi kendaraan pribadi yang mencapai 12,7 gram CO₂.
Artinya, Whoosh memangkas jejak karbon hingga 54 persen—sebuah langkah nyata menuju moda transportasi rendah emisi.
Manfaatnya tak hanya terasa di jalur rel. Whoosh turut menggerakkan roda ekonomi wilayah yang dilintasinya. Penumpangnya datang dari berbagai kepentingan: perjalanan bisnis, urusan keluarga, hingga wisata.
Bahkan lebih dari 361 ribu penumpang internasional tercatat telah mencoba layanan kereta cepat Whoosh ini. Sebuah sinyal bahwa Whoosh mulai menempati peta wisata Indonesia.
Proyek yang semula menuai keraguan kini mulai menjawabnya dengan data. Infrastruktur ini tak hanya mengejar kecepatan, tapi juga efisiensi, keberlanjutan, dan konektivitas. ***