Jogja Siapkan Bus Listrik Eksklusif untuk Turis di Jantung Kota

Jantung Kota
Ilustrasi bus listrik di Blok M Square, Tanah Abang, Jakarta. (Dok.Unsplash.com)

TURISIAN.com  – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengambil langkah strategis dalam penataan transportasi publik di jantung kota.

Mulai 1 Mei 2025, operasional bus listrik akan difokuskan secara khusus untuk melayani para pelancong yang menyambangi jantung Kota Yogyakarta.

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan DIY, Wulan Sapto Nugroho, mengungkapkan bahwa sosialisasi terkait perubahan jalur layanan bus ramah lingkungan ini akan digencarkan pada akhir bulan April.

“Kami akan sosialisasikan dulu pergeseran ini agar masyarakat tidak terkejut,” ujarnya di Yogyakarta, Minggu.

Lebih lanjut, Wulan menjelaskan bahwa detail perubahan trayek masih dalam tahap finalisasi. Dan akan diputuskan dalam rapat koordinasi (rakor).

Dimana dalam rakir tersebut akan  melibatkan operator bus dan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta pada pekan mendatang. Targetnya jelas,  per 1 Mei, rute baru ini harus sudah efektif berjalan.

Parkir Ngabean

Sementara itu, dua titik strategis telah disiapkan sebagai hub keberangkatan bus listrik, yakni area parkir Ngabean di sisi barat dan Kridosono di sisi timur Kota Yogyakarta.

“Lintasan bus listrik tetap di wilayah Kota, terutama di sepanjang sumbu filosofis,” imbuh Wulan.

Keputusan perubahan trayek ini bukan tanpa alasan. Uji coba teknis, termasuk daya tahan baterai dan perhitungan efisiensi operasional, telah dilakukan.

Selama ini, operasional bus listrik dinilai kurang optimal lantaran bersinggungan dengan rute Trans Jogja 1A.

Dengan penataan ulang ini, diharapkan bus listrik dapat menjalankan fungsinya secara lebih efektif sebagai moda shuttle di kawasan-kawasan wisata utama.

“Nanti kalau rutenya dialihkan dari Ngabean, sistemnya bisa seperti shuttle bus dengan frekuensi putaran yang lebih tinggi, sehingga kapasitas angkut penumpang bisa meningkat,” jelasnya.

Wulan memastikan bahwa jalur baru bus listrik akan berbeda sepenuhnya dengan rute Trans Jogja untuk menghindari persaingan layanan.

Ia mengamati bahwa karakteristik penumpang bus listrik saat ini didominasi oleh wisatawan yang tertarik mencoba moda transportasi yang mengedepankan aspek lingkungan ini.

“Bukan pekerja yang setiap hari menggunakan transportasi umum, meskipun ada, jumlahnya belum signifikan,” katanya.

Rencananya, dua unit bus listrik milik Pemda DIY akan dioperasikan dalam satu rute yang sama.

Kabar baiknya, layanan ini akan tetap digratiskan bagi masyarakat hingga akhir tahun 2025. Langkah ini diharapkan dapat semakin menarik minat wisatawan. Yakni,  untuk memanfaatkan transportasi publik yang ramah lingkungan selama berlibur di Yogyakarta. ***

Pos terkait