CEO Google Umumkan Gelontoran Dana Rp1.200 Triliun untuk Infrastruktur AI dan Cloud

CEO Google
Perusahaan mesin pencari data, Google mengumumkan rencana untuk kembali menggelontorkan dana sebesar Rp. 1.200 Triliun untuk modal belanja tahun 2026. (Dok.Unsplash.com)

TURISIAN.com – CEO Google dan Alphabet, Sundar Pichai, mengumumkan rencana ambisius perusahaannya untuk menggelontorkan dana jumbo guna memperkuat infrastruktur digital.

Dalam pidato kunci di ajang Google Cloud Next 2025 di Mandalay Bay, Las Vegas, Rabu, 8 April 2025 waktu setempat, Sundar menyebut bahwa Google akan menginvestasikan sekitar US$75 miliar. Atau setara Rp1.200 triliun (kurs Rp16.000) untuk belanja modal tahun depan.

“Google berinvestasi di seluruh lapisan inovasi AI, mulai dari infrastruktur hingga fondasi teknologinya,” kata Sundar di hadapan ribuan peserta konferensi.

Google, kata dia, membangun jaringan platform global yang kini mencakup lebih dari 200 negara dan wilayah.

Infrastruktur ini ditopang oleh lebih dari 2 juta mil kabel bawah tanah, yang menjadi tulang punggung konektivitas digital masa depan berbasis kecerdasan buatan.

Senada dengan bos besarnya, CEO Google Cloud Thomas Kurian menambahkan bahwa pusat data Google kini tersebar di 42 wilayah.

BACA JUGA: Google Maps Luncurkan Fitur Anyar, Membantu Mobilita Para Pemudik Lebaran

Perluasan Infratruktur

Termasuk ekspansi baru ke Swedia, Afrika Selatan, dan Meksiko. Tak berhenti di situ, perluasan infrastruktur juga tengah berlangsung di Kuwait, Malaysia, dan Thailand.

“Mulai hari ini, jaringan ini — yang beroperasi dengan kecepatan Google alias nyaris tanpa latensi — tersedia untuk perusahaan di mana saja,” ujar Thomas.

Sementara itu, Google juga menyebut teknologi jaringan ini sebagai Cloud Wide Area Network atau Cloud WAN.

Inovasi ini memungkinkan seluruh pelanggan Google Cloud mengakses jaringan privat global milik Google. Bahkan,diklaim mampu meningkatkan performa jaringan hingga 40 persen. Sekaligus memangkas biaya kepemilikan dengan angka serupa.

Tak hanya itu, Google turut memperkenalkan TPU generasi ketujuh bernama Ironwood, yang membawa efisiensi baru dalam penyimpanan. Baik untuk jaringan, dan komputasi yang bisa mendukung penerapan AI berskala besar.

Sedangkan, pada sisi perangkat lunak, Google meluncurkan Gemini 2.5, model AI terbaru yang mampu menalar sebelum merespons.

Menghasilkan akurasi dan performa lebih tinggi. Varian Gemini 2.5 Pro dirancang untuk kode kompleks, sementara Gemini 2.5 Flash dioptimalkan untuk penggunaan harian.

“Fitur-fitur ini membuat kecerdasan buatan yang canggih menjadi lebih mudah diakses dan lebih terjangkau,” kata Thomas.

Ia pun menjanjikan bahwa teknologi ini memungkinkan pelanggan membangun solusi AI yang dapat memahami konteks dan menyelesaikan masalah rumit. ***

Pos terkait