TURISIAN.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali membuktikan diri sebagai tulang punggung transportasi publik nasional.
Selama masa Angkutan Lebaran 2025/1446 H yang berlangsung sejak 21 Maret hingga 7 April lalu, KAI Group melayani 23.097.494 pelanggan dari berbagai moda transportasi berbasis rel.
Sebuah angka yang mencerminkan kuatnya kepercayaan publik terhadap moda ini.
“Lebaran tahun ini menjadi bukti nyata bahwa kereta api dan seluruh layanannya menjadi pilihan utama masyarakat,” kata Anne Purba, Vice President Public Relations KAI, dalam keterangan tertulis, Rabu 9 April 2025.
Dari total tersebut, 3,89 juta penumpang adalah pengguna kereta api jarak jauh dan kereta lokal.
Sementara KAI Commuter mendominasi dengan mengangkut 17,3 juta penumpang—potret mobilitas tinggi di wilayah aglomerasi.
Moda lainnya ikut menyumbang: LRT Sumatera Selatan (288 ribu), KAI Bandara (390 ribu), KAI Wisata (16 ribu), LRT Jabodebek (875 ribu), KCIC Whoosh (292 ribu), hingga KA Makassar–Parepare (14 ribu).
KAI menyediakan 59,1 juta kursi selama periode Lebaran. Sekitar 98 persen di antaranya merupakan kursi kelas ekonomi—sinyal kuat komitmen perusahaan untuk menghadirkan transportasi inklusif dan terjangkau.
Mobilitas masyarakat mencapai puncaknya pada awal April. Pada 2 April, tercatat 223.348 pelanggan Kereta Api Jarak Jauh.
Sehari setelahnya, giliran KA Lokal mencetak rekor 52.364 pelanggan. Puncak pergerakan KAI Commuter terjadi pada 24 Maret dan 7 April dengan jumlah penumpang harian masing-masing di atas satu juta.
Di wilayah Yogyakarta–Solo, KRL mencatat rekor 45.511 penumpang pada 3 April, disusul Prameks dengan 6.179 pelanggan.
Sementara Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta mencatat puncaknya pada 7 April dengan 8.942 penumpang.
Data ini menunjukkan konektivitas menuju bandara tetap menjadi kebutuhan strategis masyarakat.
Moda cepat Whoosh juga tak kalah ramai. Pada 6 April, kereta cepat Jakarta–Bandung itu mencetak rekor 23.462 penumpang dalam satu hari.
LRT Sumatera Selatan mencatat puncak serupa pada 3 April dengan 31.579 pelanggan, menandai pentingnya moda ini dalam menghubungkan pusat kota Palembang dengan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.
Moda wisata dan bandara ikut meramaikan. Pada 6 April, KAI Wisata mencatat lonjakan penumpang hingga 1.483 orang.
Keesokan harinya, KAI Bandara mencatat 27.846 pelanggan, terbagi antara KA Bandara Medan (15.508) dan KA Bandara YIA Yogyakarta (12.338).
KA Makassar–Parepare di Sulawesi Selatan juga menunjukkan geliatnya, dengan rekor 1.567 penumpang pada 5 April.
KAI menyebut pencapaian ini sebagai hasil dari kesiapan armada, perbaikan layanan, serta sinergi antar moda yang terus ditingkatkan.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan masyarakat dan akan terus meningkatkan layanan untuk masa-masa mendatang,” ujar Anne. ***