TURISIAN.com – Kementerian Perhubungan memproyeksikan lonjakan jumlah penumpang pesawat udara sebesar 12% pada periode Angkutan Lebaran 2025 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, memperkirakan total penumpang akan mencapai 6.186.298 orang, naik dari 5.529.659 penumpang pada Lebaran 2024.
Sebagian besar pergerakan penumpang diprediksi berasal dari rute domestik, yang diperkirakan mencapai 4.951.391 penumpang.
Sementara itu, rute internasional diperkirakan akan melayani 1.234.907 penumpang.
“Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28 Maret 2025. Sedangkan puncak arus balik diperkirakan jatuh pada 6 April 2025,” ujar Lukman pada Jumat, 21 Maret 2025.
Meski lonjakan penumpang signifikan, Lukman memastikan bahwa kebutuhan armada pesawat telah tercukupi.
Dari estimasi 325 pesawat yang dibutuhkan, tersedia 404 armada siap beroperasi. Kondisi ini diyakini mampu mengakomodasi peningkatan penumpang secara optimal.
Sebagai langkah antisipasi, Ditjen Perhubungan Udara akan melakukan pemantauan di 60 bandara. Termasuk 25 bandara yang dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara.
Kemudian, satu bandara di bawah pengelolaan pemerintah daerah, serta 34 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura Indonesia.
BACA JUGA: Harga Tiket Pesawat Rute Surabaya-Balikpapan Saat Lebaran 2025 Stabil, Mulai Rp 622 Ribu
Mitigasi Risiko
Selain kesiapan armada, Lukman menyoroti pentingnya mitigasi risiko cuaca ekstrem. Contingency Plan telah disiapkan sebagai respons terhadap potensi bencana alam, gangguan keamanan, dan ketertiban.
Pengelolaan keterlambatan penerbangan atau delay management juga menjadi perhatian utama.
Secara keseluruhan, mobilitas masyarakat selama Lebaran 2025 diperkirakan akan mencapai 52% dari total populasi Indonesia. Atau sekitar 146,48 juta jiwa, dengan margin of error sebesar 2,7%.
Mobil pribadi tetap menjadi moda transportasi favorit, dipilih oleh 23% atau sekitar 33,69 juta orang.
Bus berada di posisi kedua dengan pangsa 16,9% atau 24,76 juta penumpang, diikuti kereta api antarkota sebesar 16,1% atau 23,58 juta penumpang.
Sementara itu, pesawat udara dipilih oleh 13,5% atau sekitar 19,77 juta orang, dan sepeda motor digunakan oleh 8,7% atau 12,74 juta orang.
Moda transportasi lainnya seperti mobil sewa, travel, kapal laut, kapal penyeberangan. Hingga kereta cepat juga menjadi opsi bagi sebagian masyarakat.
Khususnya yang ingin melakukan perjalanan selama periode mudik dan balik Lebaran 2025. ***