Ritual Bakar Replika Naga di Singkawang, Simbol Perjalanan Kembali ke Langit

replika naga
Ritual Buka Mata Naga menandai dimulainya rangkaian perayaan Cap Go Meh 2025 di Singkawang, beberapa waktu lalu. (Instagram/@kominfo_singkawang)

TURISIAN.com – Sebanyak sembilan replika naga yang sempat memeriahkan perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang akhirnya dibakar.

Tradisi ini sebagai penutup rangkaian perayaan tahunan tersebut. Prosesi ini bukan sekadar tontonan, melainkan bagian dari ritual sakral yang dipercaya mengembalikan ruh naga ke asalnya.

“Setelah melewati berbagai rangkaian Karnaval Naga dan Barongsai pada puncak Perayaan Cap Go Meh. Dan,  berakhir di hari ke-15 Imlek 2576, tibalah saatnya bagi naga-naga ini kembali ke langit,” ujar Ketua Panitia Imlek dan Cap Go Meh Kota Singkawang, Bun Chin Thong, Rabu 12 Februari 2025.

Ia menjelaskan, dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, naga yang telah mengikuti ritual buka mata dianggap memiliki ruh dan bertugas membersihkan jalan selama perayaan berlangsung.

Setelah tugasnya selesai, mereka harus kembali ke alamnya melalui ritual bakar naga.

Sebelum dibakar di Pekong Kulor, naga-naga ini terlebih dahulu singgah ke vihara atau kelenteng tempat mereka menjalani prosesi buka mata.

Di tempat suci itu, mereka menerima penghormatan terakhir sebelum dilepaskan ke langit dalam kobaran api.

BACA JUGA: Ingin Menikmati Sate Kambing Singkawang? Catat Tempat Ini

“Ritual ini wajib bagi naga yang telah menjalani buka mata. Ada buka mata, maka ada tutup mat,” jelas Bun Chin Thong.

Sementara itu, naga-naga kecil yang tidak mengikuti prosesi buka mata tidak diwajibkan dibakar karena mereka hanya digunakan untuk permainan.

Ribuan warga dari berbagai daerah berkumpul di Pekong Kulor, menyaksikan ritual dengan penuh takjub.

Kilauan api yang melahap replika naga menciptakan pemandangan magis, diiringi doa dan harapan untuk tahun yang lebih baik.

Singkawang, yang setiap tahun menjadi magnet bagi wisatawan saat Cap Go Meh, kembali membuktikan diri sebagai kota dengan tradisi Tionghoa yang kaya dan meriah. ***

 

Pos terkait