TURISIAN.com – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus memperkuat konektivitas transportasi di Baubau, Sulawesi Tenggara.
Langkah ini diambil guna mendukung pertumbuhan sektor pariwisata sekaligus meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat.
Termasuk, wisatawan yang ingin menikmati keindahan wilayah tersebut.
Sementara itu, Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menegaskan bahwa sebagai operator penyeberangan nasional, ASDP berkomitmen untuk menghubungkan antarwilayah di kawasan Baubau.
“Kehadiran layanan ini mempermudah mobilitas masyarakat, baik untuk mudik Lebaran maupun perjalanan wisata,” ujar Shelvy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis lalu.
Menurutnya, layanan penyeberangan di Baubau bukan sekadar fasilitas transportasi, melainkan juga bagian dari pengalaman wisata itu sendiri.
“Perjalanan laut di kawasan ini menawarkan panorama yang memesona, memberikan sensasi berbeda bagi para pelancong,” katanya.
BACA JUGA: Gunung Ruang Kembali Erupsi, 7 Bandara di Sulawesi ini Terpaksa Diutup Sementara
Gerbang Wisata Bahari
Baubau, yang dikenal sebagai gerbang wisata bahari di Sulawesi Tenggara, menawarkan paket wisata yang lengkap.
Selain deretan pantainya yang eksotis, kota ini juga kaya akan situs budaya dan sejarah.
Dari Pelabuhan Baubau, wisatawan dapat dengan mudah mengunjungi Pantai Kamali, hanya beberapa menit perjalanan dari pusat kota.
Pantai ini menjadi ikon Baubau dengan patung naga raksasa dan pemandangan matahari terbenam yang memukau.
Sedikit lebih jauh, sekitar 30 menit perjalanan, terdapat Pantai Nirwana dengan pasir putih dan air laut sebening kristal.
Sementara itu, Pantai Jembatan Lingkar Lapoili, yang kerap dijuluki sebagai “Maldives-nya Baubau,” menawarkan lanskap laut spektakuler dengan latar Desa Tira dan Desa Bahari.
Bagi yang ingin menjelajahi lebih jauh, pulau-pulau di sekitar Baubau menyajikan pesona bawah laut yang tak kalah menarik.
Jalur Penyeberangan Strategis
Untuk mendukung mobilitas wisatawan dan distribusi logistik, ASDP mengoperasikan 20 lintasan penyeberangan, yang terbagi dalam 7 lintasan komersial dan 13 lintasan perintis.
Beberapa lintasan komersial utama meliputi:
- Baubau – Waara
- Labuan – Amolengo
- Tampo – Torobulu
- Raha – Pure
- Kendari – Langara
Sementara itu, lintasan perintis menjangkau wilayah yang lebih terpencil, seperti:
- Baubau – Tolandona
- Baubau – Kadatua – Siompu
- Batauga – Siompu
- Kamaru – Kaledupa – Tomia – Binongko
- Labuan – Sawapatani
Armada yang beroperasi pun cukup variatif. Layanan komersial didukung oleh kapal seperti KMP Tenggiri, KMP Inerie, KMP Pulau Rubiah, dan KMP Sultan Murhum.
Sementara layanan perintis mengandalkan kapal seperti KMP Sultan Murhum II dan KMP Bahteramas II.
Sepanjang tahun 2024, ASDP mencatat pergerakan 347.619 penumpang dan 102.095 unit kendaraan melalui lintasan yang dikelola cabang Baubau.
Dorongan Infrastruktur dan Ekonomi
Kehadiran layanan ASDP di Baubau tidak hanya memperlancar mobilitas masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah.
Penyebaran logistik ke wilayah-wilayah kecil menjadi lebih efisien, mendukung usaha lokal, dan mempercepat pengembangan destinasi wisata.
Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kota Baubau juga aktif mengembangkan infrastruktur pariwisata.
Peningkatan akses jalan menuju destinasi wisata serta penyediaan fasilitas pendukung menjadi fokus utama.
“Hal ini sejalan dengan komitmen ASDP dalam menyediakan layanan penyeberangan yang andal, terutama di musim liburan seperti Lebaran,” kata Shelvy.
Menurutnya, Baubau patut dipertimbangkan sebagai destinasi liburan Lebaran.
“Masyarakat bisa mulai merencanakan perjalanan sejak sekarang dengan memesan tiket penyeberangan lebih awal.
Dengan begitu, konektivitas transportasi mudik dan wisata dapat berjalan lebih. ***