TURISIAN.com – Maskapai Citilink resmi membuka rute penerbangan baru Jakarta-Way Kanan, Lampung, dengan jadwal pergi-pulang (PP) mulai Kamis, 6 Februari 2025.
Rute ini menghubungkan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan Bandara Gatot Subroto, Kabupaten Way Kanan.
Penerbangan ini menjadi tonggak sejarah bagi Bandara Gatot Subroto, yang untuk pertama kalinya melayani penerbangan domestik komersial.
“Dengan dibukanya rute Jakarta–Way Kanan ini, kami berharap akses mobilitas masyarakat antarkedua daerah semakin mudah,” kata Direktur Utama Citilink, Dewa Rai, dalam keterangan resminya, hari ini.
Jadwal Penerbangan Jakarta-Way Kanan
Citilink mengoperasikan pesawat ATR-72 600 untuk rute ini dengan frekuensi penerbangan dua kali seminggu, yakni setiap Rabu dan Minggu. Berikut jadwalnya:
- QG 1998: Berangkat dari Jakarta pukul 17.35 WIB, tiba di Way Kanan pukul 19.05 WIB.
- QG 1999: Berangkat dari Way Kanan pukul 19.30 WIB, tiba di Jakarta pukul 21.05 WIB.
Berdasarkan pantauan di laman resmi Citilink per Kamis 6 Februari 2025, harga tiket penerbangan satu arah rute ini dibanderol mulai Rp 1,2 juta. Yakni, untuk keberangkatan Minggu, 9 Februari 2025.
“Kami memahami bahwa perjalanan udara yang efisien dan terjangkau sangat penting bagi masyarakat,” katanya.
“Dengan rute baru ini, Citilink ingin mendukung pertumbuhan ekonomi, kelancaran distribusi barang dan jasa, serta pengembangan sektor pariwisata di kedua daerah,” sambung Dewa.
BACA JUGA: Citilink Bersama Kemberin Luncurkan Program Bertajuk LinkTrip
Bandara Gatot Subroto Kian Sibuk
Sementara itu, sebelum melayani penerbangan Jakarta–Way Kanan, Bandara Gatot Subroto telah mengoperasikan beberapa rute regional.
Di antaranya, penerbangan ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang, Bandara Radin Inten II di Lampung, serta Bandara Muhammad Taufiq Kiemas di Pesisir Barat.
Dengan tambahan rute baru ini, Way Kanan kini semakin terbuka bagi wisatawan dan pelaku bisnis.
Seiring meningkatnya konektivitas udara, bukan tidak mungkin daerah ini akan tumbuh menjadi salah satu pusat ekonomi baru di Lampung. ***
