TURISIAN.com – Ketua HP2B atau Himpunan Pedagang Pasar Baru Bandung, Iwan Suhermawan, menyampaikan harapannya agar Pasar Baru Trade Center Bandung tidak lagi menjadi lokasi terjadinya aksi bunuh diri.
Pernyataan ini muncul setelah beberapa insiden tragis yang melibatkan pengunjung atau warga yang memilih tempat ini sebagai lokasi akhir hidup mereka.
Terakhir, adalah peristiwa menggemparkan yang terjadi pada Rabu pagi, 8 Januari 2025.
Dimana, para pedagang dikejutkan oleh penemuan sesosok mayat pria yang diduga terjun dari atas gedung pasar tradisional terbesar di Jawa Barat tersebut.
Iwan menegaskan bahwa Pasar Baru merupakan ikon perdagangan dan pusat ekonomi yang penting bagi Kota Bandung.
“Kami sangat prihatin dan terpukul dengan kejadian-kejadian tersebut. Pasar Baru adalah tempat mencari rezeki. Tempat orang berbelanja dan bersosialisasi, bukan tempat untuk mengakhiri hidup,” ujar Iwan, ketika dihubungi Turisian.com, kemarin.
Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya bersama pengelola gedung akan meningkatkan pengawasan dan keamanan di area Pasar Baru.
Langkah-langkah seperti pemasangan kamera pengawas tambahan, penempatan petugas keamanan di lokasi-lokasi strategis, serta penambahan rambu peringatan di area rawan akan segera dilakukan.
Selain itu, HP2B juga berencana mengadakan sosialisasi dan edukasi terkait pentingnya menjaga kesehatan mental kepada pengunjung dan pedagang.
Pusat perbelanjaan tertua
BACA JUGA: Wisata Belanja Pasar Baru Trade Center Bandung Dikunjungi Gibran, Suasana Jadi Heboh
“Kami juga ingin mengajak semua pihak untuk lebih peduli terhadap orang-orang di sekitar kita. Terkadang mereka yang membutuhkan bantuan tidak menunjukkan tanda-tanda secara jelas,” tambah Iwan.
Sebagai salah satu pusat perbelanjaan tertua di Bandung, Pasar Baru Trade Center telah menjadi destinasi belanja favorit bagi wisatawan lokal maupun internasional.
Oleh karena itu, Iwan berharap insiden-insiden serupa tidak akan terulang.
Dengan demikian, citra positif Pasar Baru sebagai pusat perbelanjaan yang aman dan nyaman dapat terjaga.
HP2B juga mengimbau masyarakat untuk tidak ragu mencari bantuan jika menghadapi tekanan hidup yang berat.
“Mari kita saling peduli, dan bagi siapa pun yang sedang merasa kesulitan. Jangan takut untuk berbicara dan meminta pertolongan,” tutup Iwan, Ketua HP2B.
Jika Anda atau orang yang Anda kenal membutuhkan bantuan, segera hubungi layanan dukungan kesehatan mental terdekat. Atau nomor hotline di wilayah Anda. ***